Apindo: Pembangunan Kereta Cepat Tidak Prioritas
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi B Sukamdani, menilai pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung bukanlah prioritas utama meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Tadi saya bilang masalah kereta cepat itu sebetulnya tidak terlalu prioritas, masih ada prioritas-prioritas yang lain,” kata Hariyadi B Sukamdani kepada satuharapan.com di Menara Kadin, Jakarta, hari Selasa (2/2).
“Tapi kalau Pemerintah tetap memandang itu sesuatu yang harus jadi, ya itu wewenangnya Pemerintah kan? Hanya semua orang sudah bilang nih, apa enggak salah? Apa enggak ada yang lebih lain yang lebih urgen?” kata dia menambahkan.
Menurut Hariyadi, pembangunan kereta cepat yang sudah dilakukan groundbreaking-nya di Kebun Teh Mandalawangi Maswati, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, pada hari Kamis 21 Januari 2016 itu akan menyerap ekuiti yang besar dari empat Badan Usaha Milik Negara Indonesia. Dan itu, kata dia, dapat menghambat program-program dari BUMN.
“Karena kereta cepat itu betul-betul akan menyerap ekuiti yang besar dari empat BUMN itu. Dan itu mengakibatkan program-program mereka di tempat lain akan terhambat. Karena kan modalnya, ekuitinya juga tetap diambil dari BUMN kan? Tetap ada ekuitilah, enggak 100 persen modalnya si investor kan? Tetap BUMN duitnya entar dari negara juga,” kata dia.
“Misalnya PT KAI, KAI kan punya program, dia mesti meremajakan gerbongnyalah, bikin rel ganda. Itu otomatis dengan dipaksa bikin itu (kereta cepat) dia punya modal kan ke sana. Itu salah satu contoh saja yang saya bilang yang sangat strategis kan PT KAI, karena dia yang tugasnya bikin jalur-jalur baru kan. Itu kan masalah, juga konstruksi yang lain,” kata dia mencontohkan.
Lebih lanjut, Hariyadi mengusulkan agar dana pembangunan kereta cepat sebaiknya dialokasikan kepada proyek lain di luar Jakarta-Bandung guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah lain.
“Kalau kita bicara transportasi, (yang) moda transportasinya tetap kereta api, walaupun kita bilang Sumatera sudah jalan, Papua dan sebagainya. Tapi hitung-hitungannya, dananya berapa? Artinya kalau dana yang diinvestasikan di kereta cepat ini bisa kita berikan kepada proyek lain yang mungkin lebih bisa meningkatkan pertumbuhan di luar Jakarta mungkin lebih bagus,” kata Ketua Umum Apindo itu.
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...