Apindo: Saat Ini Penting Mata Pencaharian Ramah Lingkungan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ketua Dewan Pengurus Nasional (DPN) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani menegaskan pemerintah perlu menciptakan pekerjaan ramah lingkungan menuju pada perekonomian dan dunia usaha yang berkelanjutan secara lingkungan, ekonomi dan sosial.
"Pemerintah harus menawarkan solusi mengatasi dampak negatif lingkungan akibat industri dan pabrik untuk memajukan perekonomian hijau yang ramah lingkungan karena gangguan lingkungan yang menghambat kehidupan manusia dan perubahan iklim," kata Hariyadi di Jakarta, Sabtu(28/2).
Ia menjelaskan perekonomian hijau mendorong peningkatan ekonomi Indonesia atau Pendapatan Domestik Bruto yang menitikberatkan pada dunia usaha dengan kegiatan bisnis yang ramah lingkungan sehingga pelestarian lingkungan tetap terjamin.
"Perekonomian hijau membuat usia harapan hidup lebih panjang," Hariyadi menambahkan.
Ia mendefinisikan pekerjaan hijau merupakan kegiatan mengolah sumber daya alam secara berkelanjutan dengan menggunakannya secara efektif dan efisien tanpa membawa dampak bahaya terhadap lingkungan dan kehidupan manusia. Kegiatan ekonomi yang ramah lingkungan juga mendorong gas rumah kaca yang lebih rendah, menunjang pertumbuhan sosial, dan mengurangi rasio penggunaan bahan langka.
Perekonomian hijau atau ramah lingkungan bertujuan untuk melihat kegiatan atau upaya untuk mengurangi kemiskinan, memberikan sumber penghidupan lebih baik, pelestarian lingkungan dan menciptakan masyarakat yang lebih produktif.
Selain itu, Hariyadi menambahkan perekonomian hijau dengan pekerjaan ramah lingkungan akan berfokus pada upaya mengurangi intensitas karbon serta pengurangan subsidi listrik dan mereformasi subsidi BBM kepada masyarakat yang lebih membutuhkan.
Senada dengan Hariyadi, ahli ekonomi senior Organisasi Perburuhan Internasional (International Labour Organization/ILO) Sukti Dasgupta mengatakan pemerintah Indonesia perlu mengedepankan program kerja terhadap upaya peningkatan koherensi kebijakan untuk pengembangan holistik atau menyeluruh terhadap pembangunan berkelanjutan secara ekonomi, sosial, dan lingkungan.
"Pekerjaan hijau mendorong pekerja dan pengusaha menuju pembangunan yang rendah karbon, tahan terhadap iklim, dan ramah lingkungan,” kata Dasgupta.
Ia mengatakan pekerjaan hijau merupakan pekerjaan layak yang berlandaskan pada upaya pengurangan konsumsi energi dan sumber daya alam mentah, pembatasan emisi gas rumah kaca, pengurangan limbah dan polusi, serta perlindungan dan perbaikan ekosistem.
Pekerjaan hijau secara signifikan akan berdampak bagi kehidupan masyarakat dengan meningkatkan taraf kesejahteraan sekaligus memperhatikan lingkungan untuk kelangsungan hidup sehingga masyarakat produktif dan perlindungan terhadap lingkungan dapat mendorong pembangunan berkelanjutan secara lingkungan, ekonomi dan sosial. (Ant).
Editor : Bayu Probo
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...