April, Al Jazeera America Ditutup
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Saluran berita kabel, Al Jazeera America (AJAM), yang memulai debutnya pada tahun 2013 untuk meliput berita Amerika Serikat akan menghentikan produksinya pada akhir April 2016. Langkah itu diumumkan pada pertemuan seluruh perusahaan pada hari Rabu (13/1).
Dalam sebuah memo kepada para staf, kepala eksekutif Al Jazeera America, Al Anstey, mengatakan "keputusan oleh dewan Al Jazeera America didorong oleh kenyataan bahwa model bisnis kami sama sekali tidak berkelanjutan dalam terang tantangan ekonomi di pasar media Amerika Serikat."
"Saya tahu penutupan AJAM akan menjadi kekecewaan besar bagi semua orang di sini yang telah bekerja tanpa lelah untuk masa depan jangka panjang kami," lanjutnya, menggunakan akronim perusahaan.
"Keputusan yang telah dibuat sama sekali tidak karena AJAM telah melakukan apa-apa tapi pekerjaan yang besar. Komitmen kami untuk jurnalisme besar tak tertandingi," katanya sebagaimana dikutip The New York Times.
Pada pertemuan seluruh perusahaan, anggota staf Al Jazeera America, beberapa menangis setelah diberitahu bahwa keputusan untuk penghentian jaringan belum bulat. Beberapa pemimpin saluran berpendapat bahwa jaringan menyediakan layanan penting, dan terus memenangkan penghargaan untuk liputannya. Tapi pada akhirnya, keputusan itu merupakan salah satu keekonomian.
“Saluran dirasakan telah bangkrut karena kurangnya model bisnis di luar dukungan terus menerus dari Qatar, negara kaya energi yang memiliki Al Jazeera,” katanya.
Beberapa staf menilai bahwa sebagai pengakuan diam-diam bahwa jatuhnya harga minyak berada di balik penutupan, meskipun juru bicara perusahaan membantah pada hari Rabu. Melampaui kekayaan minyaknya, Qatar merupakan salah satu eksportir gas alam cair terbaik dunia, yang harganya juga anjlok.
Anstey mengatakan bahwa setelah jaringan berita kabel menutup pada 30 April, Al Jazeera akan memperluas kehadiran digitalnya di Amerika Serikat. Ekspansi "akan membawa konten global yang baru ke Amerika."
Editor : Eben E. Siadari
Bangladesh Minta Interpol Bantu Tangkap Mantan PM Sheikh Has...
DHAKA, SATUHARAPAN.COM-Sebuah pengadilan khusus di Bangladesh pada hari Selasa (12/11) meminta organ...