Arah Baru Diakonia di Kepulauan Karibia
PORT AU PRINCE, SATUHARAPAN.COM - Pekan lalu, tepatnya tanggal 15 hingga 18 April 2013, di Haiti telah digelar seminar yang berisi diskusi, refleksi, dan dialog mengenai diakonia. Dalam dialog ini, pembahasan dilakukan dalam konteks warga Negara Haiti, sebagai salah satu latar belakang diakonia yang paling relevan.
Kegiatan tersebut adalah hasil kerjasama Komite Pusat Dewan Gereja-Gereja Dunia (World Council of Churces/WCC) dengan Konferensi Gereja-Gereja di Karibia (CCC) dan diselenggarakan oleh Federasi Protestan Haiti (PFH). Selain itu, jalannya acara difasilitasi oleh utusan Pusat Pelayanan dan Konsultan Daerah Ekumenis (Regional Ecumenical Advisory and Service Centre/CREAS) yang berasal dari Argentina.
Narasumber dalam dialog tersebut adalah Dr. Paul Gardner. Dia adalah seorang motivator sekaligus pendeta yang terdaftar sebagai anggota WCC. Seminar itu dihadiri oleh 40 orang termasuk anggota WCC yang mewakili warga Gereja-Gereja Karibia, aktivis dari proyek diakonia, lembaga diakonia, dan para pelayan-pelayan kategorial yang ada di Haiti.
Dalam seminar itu ia mengatakan, “Kita bisa mengembangkan alat diakonia yang mengambarkan bagaimana Tuhan tetap berkarya dalam segala situasi.”
“Diakonia harus bisa dinyatakan melalui tindakan, pelayanan sosial, advokasi, serta menghadirkan tantangan sekaligus sistem yang telah menciptakan ketidakadilan dan degradasi kemanusiaan,” tegas Gardner.
Acara ini ditujukan untuk mencari bentuk pelayanan diakonia Gereja dengan cara memperbaharui wacana mengenai isu-isu global yang terkait dengan diakonia dan pembangunan jemaat, termasuk di dalamnya adalah Haiti.
Editor : Wiwin Wirwidya Hendra
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...