Armenia dan Azerbaijan Teken Perjanjian Akhiri Perang di Nagorno Karabakh
YEREVAN, SATUHARAPAN.COM-Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan, mengatakan pada hari Selasa (10/11) pagi bahwa dia menandatangani perjanjian dengan para pemimpin Azerbaijan dan Rusia untuk mengakhiri perang atas wilayah Nagorno-Karabakh yang disengketakan.
Kantor berita Armenpress menyebutkan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan menulis di halaman Facebook-nya bahwa ia menandatangani deklarasi dengan Presiden Rusia dan Azerbaijan untuk menghentikan perang pada pukul 01:00.
Armenpress menerbitkan pernyataan Pashinyan secara lengkap yang menyebutkan, “Rekan-rekan, saudara dan saudari yang terkasih, saya telah membuat keputusan yang sulit dan sangat sulit untuk saya dan kami semua secara pribadi. Saya telah menandatangani deklarasi dengan Presiden Rusia dan Azerbaijan untuk menghentikan perang mulai pukul 01:00. Teks pernyataan yang telah diterbitkan sangat menyakitkan bagi saya secara pribadi dan bagi rakyat kita.
“Saya membuat keputusan itu berdasarkan analisis mendalam tentang situasi militer dan penilaian individu yang paling memahami situasi itu, juga berdasarkan keyakinan bahwa dalam situasi yang ada ini adalah hasil terbaik yang MUNGKIN. Saya akan berbicara kepada bangsa di hari-hari terdekat tentang semua ini.
“Ini bukan kemenangan, tapi tidak ada kekalahan selama Anda tidak menganggap diri Anda kalah. Kita tidak akan pernah menganggap diri kita kalah, dan ini harus menjadi titik awal persatuan nasional kita, era kebangkitan.
“Kita harus menganalisis tahun-tahun kemerdekaan kita, merencanakan masa depan kita agar tidak mengulangi kesalahan masa lalu kita.
“Saya berlutut di depan semua martir kita. Saya berlutut di depan semua tentara, perwira, jenderal, dan sukarelawan kami yang membela dan mempertahankan Tanah Air mereka mengorbankan hidup mereka. Mereka menyelamatkan orang Armenia dari Artsakh dengan sikap tidak mementingkan diri sendiri.
“Kita berjuang sampai akhir dan kita akan menang. Artsakh berdiri. Hidup Armenia, Hidup Artsakh.''
Namun dalam pernyataan itu tidak dijelaskan opin-poin dari perjanjian mengakhiri perang.
Pasukan Armenia dan Azerbaijan telah bertempur selama enam pekan di wilayah Nagorno-Karabakh.
Wilayah itu terletak di Azerbaijan tetapi di bawah kendali pasukan etnis Armenia yang didukung oleh Armenia sejak perang di sana berakhir pada tahun 1994.
Ledakan permusuhan terbaru dimulai pada 27 September dan telah menyebabkan ratusan, dan kemungkinan ribuan, orang tewas, yang merupakan eskalasi pertempuran terburuk sejak perang berakhir.
Editor : Sabar Subekti
Lebanon Usir Pulang 70 Perwira dan Tentara ke Suriah
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Lebanon mengusir sekitar 70 perwira dan tentara Suriah pada hari Sabtu (27/1...