Israel Undang Biden Ke Yerusalem, Palestina Minta Kedutaan Kembali ke Tel Aviv
TEL AVIV, SATUHARAPAN.COM-Presiden Israel mengundang Presiden terpilih Amerika Serikat, Joe Biden, ke Yerusalem di tengah laporan bahwa kepemimpinan Palestina akan meminta Biden untuk mencabut pengakuan Amerika atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Presiden Israel, Reuven Rivlin, mengucapkan selamat kepada mantan wakil presiden Biden karena memenangkan kursi kepresidenan AS dalam sebuah video yang diposting ke media sosial pada hari Minggu (8/11).
"Saya senang menyambut Anda di Yerusalem sebagai Wakil Presiden dan saya berharap dapat menyambut Anda di Yerusalem sebagai Presiden Amerika Serikat," kata Rivlin, menyebut Biden sebagai "teman lama Israel."
Undangan tersebut datang ketika media Israel melaporkan bahwa Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, akan meminta Biden untuk membatalkan keputusan pemerintahan Trump untuk memindahkan kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Langkah Trump itu mengakui Yerusalem dalam “kesatuan" sebagai ibu kota Israel.
Palestina, negara-negara Arab, dan banyak negara lain mendukung solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina yang menyerukan Yerusalem yang terpecah, dengan Yerusalem Timur menjadi ibu kota negara Palestina di masa depan.
Surat kabar terkemuka Israel, Israel Hayom, melaporkan pada hari Minggu bahwa seorang anggota senior staf Abbas mengatakan bahwa Presiden Palestina akan meminta Biden untuk memindahkan kedutaan AS ke Tel Aviv.
Kedutaan AS di Yerusalem dibuka pada Mei 2018 meskipun para pemimpin Palestina memperingatkan bahwa langkah itu akan membatalkan peran Washington sebagai mediator konflik Israel-Palestina.
“Dengan langkah ini, pemerintah AS telah membatalkan perannya dalam proses perdamaian dan telah menghina dunia, rakyat Palestina, Arab, dan bangsa Islam serta telah menciptakan hasutan dan ketidakstabilan,” kata juru bicara Abbas, Nabil Abu Rdeineh, saat itu.
Namun, Biden mengatakan pada bulan April bahwa dia akan mempertahankan kedutaan AS di Yerusalem jika terpilih sebagai presiden.
Dia mengatakan bahwa dia malah akan membuka kembali konsulat AS di Yerusalem Timur, yang ditutup oleh pemerintahan Trump pada tahun 2019
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...