AS Akan Menunjuk Qatar sebagai Sekutu Utama Non NATO
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengungkapkan bahwa ia akan menunjuk Qatar sebagai sekutu utama non-NATO, bergabung dengan negara-negara seperti Bahrain, Mesir, Yordania dan Kuwait.
“Saya memberi tahu Kongres bahwa saya akan menunjuk Qatar sebagai sekutu utama non-NATO untuk mencerminkan pentingnya hubungan kami, saya pikir itu sudah lama tertunda,” kata Biden menjelang pertemuannya dengan emir Qatar, hari Senin (31/1).
Gedung Putih mengatakan pertemuan Biden dengan Tamim bin Hamad al-Thani dari Qatar akan fokus pada perkembangan terbaru di Timur Tengah, situasi di Afghanistan dan keamanan energi global. Sementara itu, emir Qatar mengatakan diskusi akan mencakup “hak yang sama dari rakyat Palestina.”
Washington inginQatar sebagai bagian dari upayanya untuk mengamankan pasokan energi alternatif untuk Eropa, karena ketegangan dengan Rusia atas potensi invasi ke Ukraina masih ada.
“Tahun lalu kemitraan kami dengan Qatar telah menjadi pusat dari banyak kepentingan paling vital kami: merelokasi puluhan ribu warga Afghanistan, menjaga stabilitas di Gaza dan memberikan bantuan penyelamatan jiwa kepada Palestina, menjaga tekanan pada ISIS dan mencegah ancaman di seluruh Timur Tengah,” kata Biden.
Qatar juga mewakili kepentingan diplomatik AS di Afghanistan, menyusul penarikan yang kacau yang diperintahkan oleh Biden musim panas lalu.
Sekutu utama non-NATO lainnya termasuk Afghanistan, Argentina, Australia, Bahrain, Brasil, Mesir, Israel, Jepang, Yordania, Korea, Kuwait, Maroko, Selandia Baru, Pakistan, Filipina, Thailand, dan Tunisia.
Taiwan diperlakukan sebagai sekutu utama non-NATO tetapi tanpa penunjukan formal. Status tersebut, di bawah undang-undang AS, “memberikan mitra asing dengan manfaat tertentu di bidang perdagangan pertahanan dan kerja sama keamanan.” Tetapi tidak ada komitmen keamanan untuk ibu kota ini.
Sebelumnya pada hari itu, al-Thani bertemu dengan Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, di Pentagon. Menjelang pertemuan mereka, Austin mengatakan kemitraan pertahanan AS dengan Qatar berfungsi “sebagai landasan untuk hubungan strategis kami.”
Austin berterima kasih kepada Qatar karena telah menerima pasukan AS. “Ini memungkinkan Amerika Serikat untuk mendukung berbagai misi penting di kawasan itu,” katanya. (AP/ Al Arabiya)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...