AS Akan Pasok Israel dengan Bom Presisis Tinggi Senilai Rp5 Triliun
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, berencana untuk memasok Israel dengan sejumlah bom berpresisi tinggi senilai lebih dari lima triliunh rupiah, demikian yang dilaporkan Wall Street Journal.
Pemerintah AS telah memberi tahu Kongres pada tanggal 31 Oktober tentang rencana untuk memasok Spice Family Gliding Bomb Assemblies, sejenis senjata berpemandu presisi yang ditembakkan oleh pesawat tempur, kata WSJ.
Berdasarkan perjanjian tersebut, produsen senjata Rafael USA akan mentransfer bom tersebut ke perusahaan induknya di Israel, Rafael Advanced Defense Systems, untuk digunakan oleh kementerian pertahanan Israel.
“Senjata tersebut diminta oleh Israel sebelum tanggal 7 Oktober, dengan pemberitahuan awal dan informal yang dikirimkan kepada para pemimpin kongres awal tahun ini,” tambah WSJ.
Kesepakatan senjata itu terjadi ketika jumlah korban tewas di Gaza akibat serangan Israel yang terus berlanjut melampaui 10.000 orang, menurut Kementerian Kesehatan setempat di daerah kantong yang dikelola Hamas. Kementerian Kesehatan yang berafiliasi dengan Otoritas Palestina melaporkan bahwa lebih dari dua pertiga korban tewas di Gaza adalah perempuan, anak-anak, dan orang tua.
Sekretaris Jenderal PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa), António Guterres, mengatakan pada hari Senin (6/11) bahwa Gaza “menjadi kuburan bagi anak-anak,” dan menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera. “Mimpi buruk di Gaza lebih dari sekadar krisis kemanusiaan. Ini adalah krisis kemanusiaan,” katanya.
“Operasi darat oleh Pasukan Pertahanan Israel dan pemboman yang terus berlanjut menghantam warga sipil, rumah sakit, kamp pengungsi, masjid, gereja dan fasilitas PBB, termasuk tempat penampungan. Tidak ada yang selamat. Pada saat yang sama, Hamas dan militan lainnya menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia dan terus meluncurkan roket tanpa pandang bulu ke arah Israel,” tambah Guterres.
Dia menekankan: “Bencana yang sedang terjadi membuat kebutuhan akan gencatan senjata kemanusiaan menjadi semakin mendesak seiring berjalannya waktu. Pihak-pihak yang berkonflik, dan tentu saja, komunitas internasional, menghadapi tanggung jawab mendasar dan mendesak: menghentikan penderitaan kolektif yang tidak manusiawi dan secara dramatis memperluas bantuan kemanusiaan ke Gaza.”
Editor : Sabar Subekti
Hamas: Syarat Baru Israel Menunda Kesepakatan Gencatan Senja...
JALUR GAZA, SATUHARAPAN.COM-Kelompok Hamas menuduh Israel pada hari Rabu (25/12) memberlakukan "...