AS Bantah Cederai Semangat Kesepakatan Iran
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Amerika Serikat pada Jumat (13/12) membantah tuduhan bahwa pemberian daftar hitam kepada puluhan perusahaan dan orang-orang yang menghindari sanksi terhadap Iran mencederai kesepakatan nuklir bersejarah yang dicapai bersama Teheran.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS juga membela diri dari pengumuman mengejutkan yang menyebabkan Iran keluar dari perundingan di Wina, mengatakan bahwa pejabat Iran telah diperingatkan terkait pemberian daftar hitam itu.
“Kami telah sangat jelas sepanjang proses negosiasi dengan Iran bahwa kami akan terus menunjuk orang atau organisasi yang masuk dalam daftar hitam. Mereka tahu itu,” kata juru bicara Marie Harf kepada wartawan.
Di bawah kesepakatan pada 24 November yang dicapai di Jenewa antara Iran dan enam negara dunia, Teheran setuju untuk membekukan sebagian program pengayaan nuklirnya selama enam bulan dengan imbalan 7 miliar dolar Amerika (sekitar Rp 83,8 triliun) dalam kelonggaran sanksi guna membantu perekonomiannya yang lumpuh.
AS juga setuju untuk tidak mengeluarkan sanksi nuklir baru, dan beberapa pejabat AS telah menegaskan bahwa penunjukan pada Kamis terhadap perusahaan dan individu ke dalam daftar hitam diberlakukan di bawah undang-undang yang sudah ada sebelumnya.
Namun Iran pada Jumat secara tiba-tiba menarik diri dari perundingan teknis pada pelaksanaan kesepakatan, mengatakan bahwa Washington mencederai “semangat” kesepakatan Jenewa.
Teheran sekarang tengah menimbang “respons yang tepat,” kata kepala negosiator Abbas Araqchi kepada kantor berita Fars saat timnya kembali ke Teheran dari Wina. (AFP)
Langkah-langkah Inspeksi Hindari Rem Blong dalam Perjalanan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Para pengendara, terutama pengemudi kendaraan besar dan berat, sebelum me...