AS Desak China Bebaskan Pemenang Nobel LIu Xiaobo
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah Amerika Serikat meminta pemerintah China untuk segera membebaskan penulis dan pemenang Nobel Perdamaian, Liu Xiaobo yang telah ditahan selama lima tahun.
Sikap pemerintah AS itu dinyatakan Menteri Luar negeri, John Kerry, dalam pernyataannya hari Senin (9/12), menandai lima tahun Liu ditahan.
AS menyatakan sangat prihatin bahwa pihak berwenang China terus memenjarakan Liu Xiaobo, serta aktivis lainnya seperti Xu Zhiyong, karena menuntut secara damai hak universal mereka untuk kebebasan berekspresi. Sementara itu, sudah hampir tiga tahun pemerintah China juga mengekakng dalam tahanan rumah yang bermotif politik terhadap istri Liu Xiaobo, Liu Xia.
“Kami mencatat bahwa Kelompok Kerja PBB tentang Penahanan Sewenang-wenang telah menetapkan bahwa penahaman berkelanjutan terhadap Liu Xiaobo dan tahanan rumah terhadap Liu Xia bertentangan dengan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia,” kata Kerry dalam pernyataannya.
“Kami mendesak pihak berwenang China untuk melepaskan Liu Xiaobo, untuk mengakhiri tahanan rumah Liu Xia, dan untuk menjamin Liu Xiaobo dan anggota keluarganya dilindungi dengan kebebasan hak asasi manusia diakui secara internasional,” kata dia.
Kerry mengatakan, AS membangun hubungan yang konstruktif dengan China, dan akan terus meningkatkan perhatiannya terkait penghormatan terhadap supremasi hukum, hak asasi manusia, kebebasan beragama, dan prinsip-prinsip demokrasi di China. “Kami tetap percaya bahwa penghormatan terhadap hak asasi manusia internasional sangat penting untuk pertumbuhan kemakmuran dan stabilitas jangka panjang China,” kata dia.
Stray Kids Posisi Pertama Billboard dengan Enam Lagu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Grup idola asal Korea Selatan Stray Kids berhasil menjadi artis pertama d...