AS Desak Pemimpin Afrika Tuntut Rusia untuk Buka Ekspor Biji-bijian
WELLINGTON, SATUHARAPAN.COM-Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, pada hari Kamis (27/7) mendesak para pemimpin Afrika yang menghadiri pertemuan puncak dengan Vladimir Putin dari Rusia untuk menuntut jawaban tentang krisis biji-bijian yang telah mendorong negara-negara miskin menuju krisis.
Berbicara menjelang pertemuan Rusia-Afrika di kampung halaman Putin di Saint Petersburg, Blinken menegaskan para pemimpin Afrika mengetahui kenaikan harga pangan, kekurangan biji-bijian dan pupuk adalah akibat langsung dari perang Putin di Ukraina.
Beberapa pemimpin Afrika termasuk Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, diharapkan menghadiri KTT di Istana Konstantinovsky.
“Mereka tahu persis siapa yang harus disalahkan atas situasi saat ini,” kata Blinken tentang para pemimpin, beberapa di antara mereka telah menawarkan dukungan diam-diam untuk Moskow atau menolak mengecam invasi Putin.
“Harapan saya adalah Rusia akan mendengar ini dengan jelas dari mitra Afrika kami,” katanya, berbicara saat berkunjung ke Selandia Baru.
Krisis biji-bijian semakin meningkat sejak Rusia menarik diri dari kesepakatan yang memungkinkan Ukraina mengekspor 33 miliar ton gandum dan biji-bijian lainnya.
“Itu setara dengan mengekspor 18 miliar roti melalui satu koridor yang sekarang telah ditutup Rusia,” kata Blinken.
“Itu tidak hanya menarik diri. Apa yang telah mereka lakukan sejak mereka keluar? Mereka berulang kali mengebom pelabuhan Odesa. Mereka telah meletakkan ranjau di Laut Hitam. Mereka secara eksplisit mengancam pengiriman. Saya pikir itu mengirimkan pesan yang sangat jelas.”
Rusia mengatakan kesepakatan yang ditengahi Turki tidak memenuhi janji untuk memfasilitasi ekspor Rusia.
Dalam beberapa hari terakhir, Moskow telah berusaha meyakinkan mitra Afrika, dengan mengatakan pihaknya memahami "kekhawatiran" mereka terhadap masalah ini.
Kremlin telah mengatakan bahwa "tanpa keraguan" siap mengekspor biji-bijian secara gratis ke negara-negara Afrika yang membutuhkannya.
Menurut laporan bulanan terbaru dari Departemen Pertanian AS, stok gandum di eksportir utama saat ini berada di level terendah dalam 10 tahun. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Kepala Pasukan UNIFIL: Posisi PBB di Lebanon Berisiko Didudu...
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Kepala pasukan penjaga perdamaian PBB mengatakan pada hari Jumat (1/11) bahw...