AS, Inggris, Jerman, Rusia Kecam Serangan di Charlie Hebdo
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama pada Rabu (7/1) mengecam serangan di Paris terhadap kantor majalah satir yang membunuh 12 orang, seraya menyebutnya “serangan teroris” dan menjanjikan bantuan AS.
“Kami berkomunikasi dengan para pejabat Prancis dan saya mengarahkan pemerintahan untuk memberikan semua bantuan yang dibutuhkan guna membantu menyeret para teroris ini ke pengadilan,” katanya.
Para pria bersenjata meneriakkan slogan-slogan Islamis saat menyerbu majalah Charlie Hebdo di Paris, dengan sebuah senapan serbu AK-47 dan RPG.
Kepala editor media mingguan itu Stephane Charbonnier, dan tiga kartunis termasuk dalam korban meninggal akibat serangan tersebut, ujar sumber kehakiman di Paris. Juga dua polisi diantara semua korban meninggal.
Media mingguan itu memicu kontroversi dengan menerbitkan kartun satir tentang Nabi Muhammad.
“Saya sangat mengecam serangan biadab di kantor Charlie Hebdo di Paris yang dikabarkan membunuh 12 orang,” ujar Obama.
Presiden AS itu menyebut Prancis sebagai “sekutu lama Amerika” dan mitra “dalam perang melawan teroris yang mengancam keamanan bersama kami dan dunia.”
PM Inggris
Perdana Menteri David Cameron di hari yang sama mengecam serangan dan mengatakan Inggris mendukung Prancis untuk melawan “segala bentuk terorisme”.
“Saya yakin seluruh anggota majelis akan mendukung saya dalam serangan barbar pagi ini terhadap sebuah kantor tabloid di Paris,” kata Cameron dalam pembukaan sesi tanya jawab mingguannya di majelis rendah parlemen House of Commons.
“Meskipun belum jelas, saya mengetahui bahwa majelis dan negara ini bersama-sama dengan rakyat Prancis dalam sikap penolakan kita terhadap segala bentuk terorisme dan kami sangat mendukung kebebasan berpendapat dan demokrasi.”
Sebelumnya, Cameron mengatakan dalam pesan Twitter bahwa pembunuhan itu “menjijikkan”, sedangkan Menteri Luar Negeri “Philip Hammond” terkejut mendengar “serangan teroris yang mencolok itu”.
Kanselir Jerman
Kanselir Jerman Angela Merkel bergabung dengan koleganya menyampaikan kecaman atas pembunuhan di kantor majalah tersebut melalui sebuah surat belasungkawa kepada Presiden Francois Hollande.
“Saya ingin menyampaikan kepada Anda dan para rekan sebangsa Anda saat momen menyedihkan ini simpati dari rakyat Jerman serta kesedihan saya, dan pernyataan belasungkawa saya kepada orang terdekat korban,” tulis Merkel.
“Aksi itu juga merupakan sebuah serangan terhadap kebebasan berpendapat dan media – sebuah komponen penting dari budaya kebebasan demokratis kita – yang tidak bisa dibenarkan,” tambahnya.
Vladimir Putin
Presiden Rusia Vladimir Putin mengucapkan belasungkawa kepada para korban serangan maut itu dan mengecam segala bentuk “terorisme”, ujar juru bicaranya pada Rabu.
“Moskow mengecam keras segala bentuk terorisme,” kata juru bicara Putin, Dmitry Peskov kepada kantor berita TASS.
“Presiden Putin... menyampaikan belasungkawa kepada kerabat dan orang terkasih dari para korban tewas dan juga warga Paris serta rakyat Prancis,” kata Peskov.
“Kami yakin bahwa perang melawan terorisme mustahil terjadi tanpa kerja sama antara semua pihak,” kata juru bicara Putin dalam komentar terpisah kepada kantor berita pemerintah RIA Novosti. “Tidak ada negara yang bisa melawan teroris ini secara sendirian.” (AFP)
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...