AS: Jumlah Serangan Teror Turun di 2016
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Departemen Luar Negeri AS melaporkan bahwa jumlah serangan teroris di seluruh dunia dan kematian yang diakibatkan oleh serangan tersebut turun di tahun 2016. Laporan juga mengatakan jumlah serangan dan kematian secara global turun dalam dua tahun terakhir disebabkan penurunan jumlah serangan di Afghanistan, Suriah, Nigeria, Pakistan dan Yaman.
Jumlah total serangan teroris pada 2016 turun sembilan persen dibandingkan tahun 2015, sementara korban jiwa akibat serangan tersebut turun 13 persen, kata departemen tersebut dalam sebuah laporan mengenai terorisme global yang dirilis hari Rabu (19/7).
Militan Islam Sunni (ISIS) adalah kelompok teroris paling mematikan tahun lalu, melakukan serangan 20 persen lebih banyak di Irak dan menyebabkan 69 persen lebih banyak kematian di negara itu dibandingkan tahun 2015.
Data yang dikumpulkan oleh University of Maryland untuk Departemen Luar Negeri menunjukkan ada 11.072 serangan teroris di seluruh dunia tahun lalu, yang mengakibatkan lebih dari 25.600 kematian. Dari kematian tersebut, 6.700 adalah pelaku serangan.
Serangan teroris terjadi di 104 negara pada 2016, namun mayoritas hanya terjadi di lima negara: Irak, Afghanistan, India, Pakistan dan Filipina. 75 persen dari semua kematian akibat serangan teroris terjadi di Irak, Afghanistan, Suriah, Nigeria dan Pakistan.
Laporan tersebut juga mengatakan bahwa ISIS tetap menjadi ancaman tertinggi pada tahun 2016 dan Al Qaeda juga tetap merupakan ancaman yang tangguh dan adaptif. (reuters.com)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Duta Besar: China Bersedia Menjadi Mitra, Sahabat AS
BEIJING, SATUHARAPAN.COM-China bersedia menjadi mitra dan sahabat Amerika Serikat, kata duta besar C...