AS-Korsel Mulai Latihan Militer Gabungan
SEOUL, SATUHARAPAN.COM - Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan memulai latihan militer gabungan terbesar pada hari Senin (7/3), memicu peringatan baru dari Korea Utara terkait serangan nuklir “membabi buta” terhadap Seoul dan daratan AS.
Latihan militer tahunan itu selalu meningkatkan ketegangan di semenanjung Korea. Tahun ini, situasi di semenanjung itu pun sangat fluktuatif, mengingat uji coba nuklir dan peluncuran roket jarak jauh terbaru Korea Utara serta reaksi keras negara itu terhadap penerapan sanksi ketat Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai responsnya.
Partisipasi dalam latihan militer gabungan – dikenal sebagai Key Resolve dan Foal Eagle – meningkat pada tahun ini dengan melibatkan 300.000 tentara Korea Selatan dan 15.000 tentara AS, serta kapal-kapal angkatan laut dan sejumlah aset angkatan udara yang strategis.
Dalam pernyataan yang diterbitkan beberapa jam sebelum latihan militer itu dimulai, Komisi Pertahanan Nasional (National Defence Commission/NDC) Korea Utara mengatakan pihaknya mempersiapkan serangan militer balasan “masif”.
“Ketika latihan militer gabungan yang digelar oleh musuh dianggap sebagai latihan perang nuklir terang-terangan yang bertujuan untuk melanggar kedaulatan (Korea Utara), respons militernya akan lebih awal dan dengan serangan nuklir yang lebih ofensif terhadap latihan gabungan itu,” katanya. (AFP/Ant)
Editor : Eben E. Siadari
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...