AS Kucurkan Rp1,58 Triliun untuk Rakyat Palestina di Gaza
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Amerika Serikat (AS) pada Rabu (18/10) mengumumkan bantuan kemanusiaan senilai 100 juta dolar AS (sekitar Rp1,58 triliun) untuk rakyat Palestina yang berada di Gaza dan Tepi Barat.
Bantuan tersebut diumumkan oleh Presiden AS Joe Biden saat berkunjung ke Tel Aviv, Israel, Rabu (18/10).
Dalam pernyataan Gedung Putih yang dirilis melalui situs webnya, dana tersebut akan digunakan untuk menyediakan kebutuhan dasar bagi lebih dari satu juta warga Palestina yang terpaksa mengungsi atau menjadi korban konflik, termasuk penyediaan air bersih, makanan, fasilitas sanitasi, layanan kesehatan, dan kebutuhan penting lainnya.
"Warga sipil tidak bisa disalahkan dan tidak seharusnya menderita atas aksi terorisme Hamas yang mengerikan. Warga sipil harus dilindungi dan bantuan harus segera menjangkau mereka yang membutuhkan," kata Gedung Putih.
"Amerika Serikat akan terus bekerja sama dengan negara-negara di kawasan untuk memastikan bahwa hukum perang ditegakkan, membantu orang-orang yang mencari keselamatan atau bantuan, dan memberikan akses ke kebutuhan dasar seperti makanan, air, perawatan medis, dan tempat tinggal," tambah pernyataan tersebut.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken melakukan pembicaraan lewat telepon dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Selasa (17/10), untuk membahas pemboman yang menyasar sebuah rumah sakit di Gaza.
Dalam pembicaraan itu, Blinken juga membahas upaya AS untuk menyediakan bantuan kemanusiaan bagi warga sipil di Gaza, bekerja sama dengan negara-negara mitra, dan mencegah konflik meluas.
Israel terus melancarkan serangan intensif di Gaza selama 11 hari dan memutus aliran air, listrik, makanan, dan obat-obatan ke Jalur Gaza.
Tindakan itu memicu peringatan lokal dan internasional akan adanya bencana kemanusiaan yang terjadi bersamaan dengan serangan dan penangkapan yang dilakukan Israel di kota-kota di Palestina.
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...