AS Perpanjang Penutupan Kedubesnya di Beberapa Negara
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah Amerika Serikat memperpanjang penutupan beberapa kedutaan besarnya di negara-negara Afrika Utara dan Timur Tengah hingga hari Sabtu mendatang, karena alasan keamanan.
Pejabat AS mengatakan bahwa penutupan sampai hari Sabtu itu karena kemungkinan ada ancaman dari kelompok militan. Sebanyak 21 kedutaan besar dan kantor konsulat ditutup sejak hari Minggu (4/8).
Departemen Luar Negeri di Washington DC mengatakan bahwa penutupan diperpanjang sebagai tindakan berhati-hati dan bukan sebagai reaksi terhadap ancaman baru. Sebelumnya, pemerintah Inggris mengatakan bahwa kedutaannya di Yaman akan tetap ditutup sampai hari raya Idul Fitri, hari Kamis mendatang.
Keamanan di fasilitas diplomatik AS menjadi perhatian serius sejak serangan di konsulat AS di Benghazi, Libya, tahun lalu. Serangan itu menyebabkan duta besar AS dan tiga orang Amerika lainnya tewas.
Tentang ancaman berkaitan dengan penutupan tersebut, bbc.co.uk menyebutkan bahwa ada informasi ancaman yang salah satu kemungkinannya berupa penyerangan pada akhir bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri pada akhir pekan ini.
Informasi itu diperoleh dari sumber anggota Kongres yang telah mendapat pengarahan tentang laporan intelijen yang setuju pada adanya kemungkinan paling serius berupa serangan pada Idul Fitri.
Al-Qaeda
Selain itu, sebuah peringatan dikeluarkan oleh Departemen Luar Negeri untuk perjalanan secara global pada hari Jumat lalu dan berlaku sampai akhir Agustus. Deplu AS mengatakan tentang ada potensi serangan oleh kelompok al-Qaeda yang terinspirasi sangat kuat oleh sitruasi di Timur Tengah dan Afrika Utara.
Organisasi yang berafiliasi pada Al-Qaeda di Yaman, dan Al-Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP), telah mencoba untuk melakukan beberapa serangan tingkat tinggi dalam beberapa tahun terakhir, termasuk satu serangan pada Hari Natal tahun 2009 ketika seorang pria mencoba untuk meledakkan sebuah pesawat jet trans-Atlantik di Detroit. Dia menggunakan bahan peledak yang dijahit pada celana dalamnya.
Sebulan sebelumnya, sebuah kelompok teroris mencoba untuk membunuh kepala intelijen Arab Saudi dengan bom yang terpasang pada tubuh penyerang.
Departemen Luar Negeri Inggris sebelumnya mengumumkan akan menutup misinya di ibukota Yaman, Sanaa, hingga Selasa.
Sementara itu, misi diplomatik AS di Aljasair, Kabul dan Baghdad akan dibuka kembali pada hari Senin, kata Washington. Namun pos diplomatik di Abu Dhabi, Amman, Kairo, Riyadh, Dhahran, Jeddah, Doha, Dubai, Kuwait, Manama, Muscat, Sanaa dan Tripoli akan tetap ditutup sampai Sabtu.
Departemen Luar Negeri AS menyebutkan bahwa misinya di Afrika, yaitu di Antananarivo, Bujumbura, Djibouti, Khartoum, Kigali dan Port Louis, juga masuk dalam daftar fasilitas yang ditutup. Hal itu berarti ada 19 kedutaan besar AS akan tetap ditutup Minggu ini.
Seperti diketahui bahwa hari Minggu adalah hari kerja di sejumlah negera berpenduduk mayoritas Muslim, namun Kedutaan AS tetap tutup pada hari Minggu, yaitu di Amman, Kairo, Riyadh dan Dhaka. Warga AS diberitahu bahwa semua appointment oleh konsuler telah dibatalkan dan akan dijadwal ulang.
Kedutaan AS di Tel Aviv, Israel, yang biasanya tertutup untuk umum pada hari Minggu, memberitahukan bahwa semua fasilitas akan ditutup pada hari Minggu. Demikian juga dua konsulat di Yerusalem dan Haifa.
Penutupan kedutaan dilakukan AS dan dikeluarkannya peringatan perjalanan diputuskan setelah pemerintah AS melaporkan mencegat pesan yang dikirimkan kelompok al-Qaeda. Pesan itu beirisi pembicaraan di antara tokoh senior al-Qaeda tentang sebuah rencana penyerangan terhadap kedutaan.
Ancaman Serius
Anggota parlemen AS yang tampil pada hari Minggu pagi dan berbicara tentang ancaman itu, dan dia mengatakan bahwa pesan itu adalah obrolan terbesar sejak 9/11 (serangan al-Qaeda pada 11 September).
"Ini adalah ancaman yang paling serius yang pernah saya lihat dalam beberapa tahun terakhir," kata Senator dari Partai Republik, Saxby Chambliss. "Percakapan antara teroris tentang perencanaan yang akan dilakukan. Hal itu sangat mengingatkan apa yang kita ingat tetang sebelum 9/11."
Mengacu pada situasi di Timur Tengah, Departemen Luar Negeri AS mengatakan, "Informasi saat ini menunjukkan bahwa al-Qaeda dan organisasi-organisasi afiliasinya terus merencanakan serangan teroris, baik di kawasan itu atau di luar, dan bahwa mereka dapat memfokuskan upaya untuk melakukan serangan pada periode antara sekarang dan akhir Agustus."
Peringatan perjalanan yang dikeluarkan menyerukan agar warga AS waspada, dan memperingatkan adanya potensi teroris yang menyerang sistem transportasi umum dan infrastruktur pariwisata lainnya. (bbc.co.uk /aljazeera.com)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...