AS-RI Kecam Serangan Teror Bom di Baghdad
BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM - Amerika Serikat (AS) mengecam serangan teroris ISIS di Baghdad hari Minggu (3/7) yang menewaskan sedikitnya 124 orang dan melukai 186 orang lainnya.
“Kami tetap bersatu dengan rakyat dan pemerintah Irak dalam upaya menghancurkan ISIS. Serangan-serangan ini hanya memperkuat tekad kami untuk mendukung pasukan keamanan Irak sewaktu mereka merebut kembali daerah yang dikuasai ISIS, juga ketika kami mengintensifkan upaya melumpuhkan pemimpin dan jaringan ISIS,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Ned Price dalam pernyataan yang dikeluarkan hari Minggu (3/7).
Pada hari Minggu pagi waktu setempat, Menteri Pertahanan Irak Khalid Al Obeidi mengadakan pertemuan dengan Duta Besar Amerika Untuk Irak Stuart Jones di Baghdad. Kedua pejabat itu membahas bagaimana kedua negara bisa meningkatkan kerja sama melawan ISIS.
Ledakan bom bunuh diri dengan menggunakan truk terjadi Minggu dini hari di sebuah kawasan perbelanjaan yang sibuk, menewaskan sedikitnya 125 orang dan melukai 180 lainnya. Serangan ini adalah yang paling banyak menelan korban jiwa di ibu kota Baghdad tahun ini.
ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan di distrik Karada, dengan mengatakan target mereka adalah warga Syiah. Kelompok teror itu menilai warga Syiah melakukan bidah.
Tak lama kemudian terjadi serangan kedua di bagian utara Shaab yang menewaskan lima orang dan melukai 16 lainnya. Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab dalam serangan kedua ini.
Duka Cita
Sementara itu pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri mengecam keras serangan teror bom yang terjadi menjelang Idul Fitri, di distrik komersial di Baghdad, Irak, pada hari Minggu (3/7).
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan melalui pesan singkat yang diterima di Jakarta, hari Senin (4/7), bahwa pemerintah dan rakyat Indonesia menyampaikan simpati dan duka cita yang mendalam kepada para korban dan keluarga yang terdampak serangan tersebut.
Melalui pernyataan pers Kementerian Luar Negeri yang diterima Antara di Jakarta, hari Minggu (3/7), pemerintah Indonesia juga menyampaikan solidaritasnya kepada pemerintah dan rakyat Irak dalam menghadapi situasi sulit yang disebabkan teror tersebut.
"Indonesia percaya bahwa aparat keamanan di Irak mampu mengatasi tantangan keamanan ini dengan cepat dan tepat," kata Jubir Kemlu.
Arrmanatha menambahkan bahwa pemerintah Indonesia dan Irak akan terus mendorong kerja sama internasional yang lebih erat dalam memerangi terorisme.
Berdasarkan laporan Kedutaan Besar RI di Baghdad, terdapat 750 WNI berada di Irak, dan 50 di antaranya tinggal di Kota Baghdad.
Hingga berita ini diturunkan, sejauh ini KBRI Baghdad melaporkan tidak terdapat WNI yang menjadi korban dari serangan tersebut.
KBRI mengimbau seluruh WNI yang berada di Irak, khususnya di Baghdad, untuk tetap waspada dan berhati-hati, serta menghindari tempat-tempat keramaian yang kemungkinan dapat menjadi target serangan teror.
Bagi keluarga WNI di Indonesia yang membutuhkan informasi lebih lanjut dapat menghubungi saluran siaga KBRI Baghdad di nomor telepon +9647806610920 / +9647506978194 atau saluran siaga Kemlu di nomor +6281290070026.(VOA/AFP/Ant)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...