AS Serang NIIS Walau Ada Ancaman Eksekusi Lagi
IRAK, SATUHARAPAN.COM - Pesawat tempur Amerika Serikat melancarkan serangan baru terhadap militan Negara Islam Irak Suriah (NIIS) di Irak, meskipun kelompok yang sebelumnya disebut ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) itu mengancam akan mengeksekusi lagi tawanan Amerika mereka yang kedua.
Pesawat tempur Angkatan Laut AS dan drone terus membantu pasukan Irak dan Kurdi memerangi militant NIIS, kali ini dalam serangan di dekat kota Mosul.
Sebelumnya pada Selasa (19/8), NIIS merilis sebuah rekaman video eksekusi dengan memotong kepala wartawan Amerika James Foley. Di akhir tayangan para militan mengancam akan membunuh lagi wartawan Amerika yang lain.
Jaksa Agung AS mengatakan penyelidikan eksekusi tersebut sedang dilakukan.
Sementara di Inggris, polisi dan lembaga keamanan negara tengah berusaha mengidentifikasi eksekutor yang muncul dalam rekaman pembunuhan James Foley.
Sebuah laporan yang belum dikonfirmasi kebenarannya menyatakan bahwa eksekutor itu berbicara dengan aksen Inggris hingga diperkirakan dari London atau warga sekitar Inggris tenggara.
Dalam video pembunuhan James Foley, militan NIIS mengatakan eksekusi itu sebagai balasan atas serangan udara AS di Irak.
Sejak video itu dirilis, pasukan Amerika telah melakukan 14 serangan baru di dekat bendungan Mosul yang strategis dan penting, sebuah fasilitas utama dan vital yang awal pekan ini direbut kembali dari penguasaan militan NIIS.
Serangan terbaru itu menghancurkan atau merusak kendaraan militer Humvee, kendaraan lainnya, dan “beragam” posisi bom rakitan, kata pihak Central Command AS, Kamis (21/8). (bbc.com)
Cara Telepon ChatGPT
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perusahaan teknologi OpenAI mengumumkan cara untuk menelepon ChatGPT hing...