AS-Taliban Bertemu di Doha, Bahas Penyelesaian Konflik
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Amerika Serikat dan Taliban di Afganistan akan mengadakan pertemuan untuk menemukan penyelesaian atas konflik bersenjata di kawasan Afganistan. Hal ini merupakan pertemuan resmi pertama di antara kedua pihak.
Perwakilan dari Amerika Serikat dan Taliban dalam beberapa hari mendatang akan bertemu di Doha, Qatar. Demikian dikatakan pejabat senior pemerintah AS, Selasa (18/6) seperti dikutip situs berita RIA Novosti.
Para pejabat senior dari pemerintahan Presiden AS, Barack Obama, mengatakan pertemuan itu akan berlangsung di kantor baru Taliban di Doha. Kantor itu dibuka untuk negosiasi langsung dengan pemerintah Afghanistan, kata para pejabat tersebut yang tidak bersedia disebutkan nama dan latar belakangnya.
Disebutkan, inti pembicaraan itu sebenarnya bukan antara AS dan Taliban, tetapi negosiasi di antara pihak-pihak di Afganistan yang dapat membantu mempercepat proses penyelesaian damai. Sebab, sejauh ini tingkat kepercayaan di antara kedua belah pihak (Taliban dan pemerintah Afganistan-Red.) dinilai sangat rendah. Perbaikan kepercayaan itu merupakan salah satu harapan yang bisa dicapai.
Pejabat tersebut mengatakan bahwa pembicaraan itu kemungkinan akan menjadi proses yang panjang, dan tidak mudah untuk mendapatkan kemajuan signifikan dari pertemuan tersebut.
Negosiasi itu disepakati dengan syarat yang harus dipenuhi Taliban, termasuk memutuskan hubungan dengan al-Qaida, mengakhiri kekerasan, dan menerima konstitusi Afghanistan, serta perlindungan terhadap perempuan dan kaum minoritas, kata pejabat tersebut.
Informasi itu juga menyebutkan bahwa komisi politik Taliban yang berbasis di Doha menerima otorisasi dari pemimpin Taliban, Mullah Omar, untuk memulai pembicaraan dengan para pejabat AS dan Afghanistan tersebut.
Sementara itu, di Afganistan, pasukan internasional pimpinan AS menyerahkan kendali keamanan nasional Afghanistan kepada pasukan Afghanistan. Hal ini bagian dari rencana penarikan pasukan asing dari kawasan itu paling lambat pada akhir 2014.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...