Fox News Dituntut Gara-gara Tayangkan Kasus Bunuh Diri
ARIZONA, SATU HARAPAN.COM- Kantor berita Fox News Channel digugat karena menyiarkan secara langsung adegan bunuh diri seorang ayah dari tiga anak yang menyebabkan trauma emosional. Dalam gugatannya, ketiga anak dari JoDon Romero (masing-masing berusia 9,13 dan 15 tahun) mengatakan bahwa mereka menderita gangguan emosional setelah menonton klip video yang juga ditayangkan di Youtube.
Kedua anak dari Romero tersebut mengklaim mereka tidak bisa bersekolah akibat menonton video tersebut, yang menimbulkan gangguan tidur dan pikiran.
Romero, 32 diduga telah menembak kendaraan dan membuat polisi untuk mengejarnya dengan kecepatan tinggi. Hal itu membuat Romero menembakkan mobil polisi dan helikopter televisi ikut menyaksikan peristiwa tersebut.
Fox telah menyiarkan pemburuan tersebut secara langsung tanpa mengalami penundaan, pada 28 September 2012 silam, termasuk saat-saat terakhir yang dramatis dimana saat Romero keluar dari kendaraannya, menarik pistol dan menembak kepalanya sendiri.
Menurut gugatan tersebut, video yang dimaksud menampilkan adegan seorang pria terlihat membunuh dirinya sendiri. Video tersebut kemudian beredar di tempat anak Romero bersekolah.
Sepulang sekolah dua anak tertua Romero menyaksikan video bunuh diri tersebut di internet. Mereka menemukan video tersebut dan hal tersebut menimbulkan perasaan kengerian saat menonton video ayah mereka.
Menyusul berita sebelumnya, pembaca acara, Spheard Smith, dan pihak eksekutif Fox News meminta maaf untuk menyiarkan rekaman video tersebut.
“Kami benar-benar kacau dan kami semua sangat menyesal,” Kata Smith kepada pemirsa. Saya pribadi meminta maaf kepada Anda akan peristiwa itu. “Buat kami ini tidak sensitif dan hal itu salah,” tegasnya.
Fox News kemudian mengeluarkan pernyataan yang menjelaskan bahwa hal tersebut adalah faktor “kesalahan manusia” dan rekaman itu tidak akan ditayangkan.
"Kami mengambil sikap tindakan pencegahan untuk menghindari insiden tersebut dengan menempatkan gambar helikopter selama lima detik penundaan. Kami meminta maaf pada pemirsa,“ ujar Senior Vice President Fox News Michael Clemente.
Kuasa hukum anak-anak tersebut mengatakan bahwa mereka telah dievaluasi oleh seorang psikolog dan menemukan bahwa anak-anak tersebut mengalami gangguan stres pasca trauma setelah melihat video bunuh diri ayah mereka.
“Trauma psikologis ini paling mendasar dan bersifat jangka panjang. Ini memerlukan perawatan psikiater / psikolog dalam jangka panjang,” kata Pengacara Joel Robbin dan Anne Findling.
Gugatan tersebut tidak memberikan penjelasan secara spesifik tuntutan atas apa yang dialami anak-anak itu dan ibu mereka. (www.abcnews.go.com)
Editor : Sabar Subekti
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...