AS Tawarkan Bantuan Terkait Kecelakaan Tambang Turki
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM – Amerika Serikat pada Rabu (14/5) menawarkan bantuan untuk sekutunya Turki setelah terjadi kecelakaan tambang yang menewaskan 245 pekerja.
“Mewakili rakyat Amerika, kami menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan kami berharap yang terbaik untuk jalan keluar yang aman bagi para penambang lainnya,” ujar juru bicara Gedung Putih Jay Carney.
“Turki merupakan teman dan sekutu dekat serta lama dari Amerika Serikat. Kami siap membantu pemerintah Turki jika dibutuhkan. Dan kami akan terus bahu-membahu dalam masa tragedi ini.”
Kerusakan listrik di tambang di kota Soma di provinsi Manisa menimbulkan ledakan besar. Pihak otoritas pada Selasa mengatakan bahwa 450 penambang telah diselamatkan.
Ledakan di Tambang Batu Bara Turki Picu Demonstrasi
Polisi Turki pada Rabu menembakkan gas air mata dan meriam air ke arah ratusan demonstran yang memprotes ledakan di sebuah tambang. Insiden ledakan tersebut sedikitnya menelan 205 korban jiwa dan menyebabkan puluhan pekerja terjebak di dalamnya.
Sekitar 800 demonstran, kebanyakan mahasiswa, melempari batu ke arah polisi dan meneriakkan slogan antipemerintah saat mereka bergerak dari sebuah universitas di Ankara ke kementerian energi, menurut fotografer AFP.
Secara terpisah, sekitar 10-15 orang berbaring di lantai stasiun Taksim di Istanbul untuk memperagakan korban tewas di tambang tersebut, menurut laporan fotografer AFP lainnya.
Sementara itu, Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan pada Rabu tiba di lokasi kejadian di kota Soma, provinsi Manisa.
Masalah listrik di tambang batu bara itu pada satu hari sebelumnya memicu terjadinya ledakan, dan menimbulkan tuduhan kelalaian pemerintah terhadap kondisi keamanan.
Ratusan kerabat dan teman berkumpul di lokasi tersebut, tempat sekitar 100-150 pekerja diduga masih terperangkap di dalamnya. (AFP)
Jenderal Rusia Terbunuh oleh Ledakan di Moskow, Diduga Dilak...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada hari Rabu (18/12) bahwa Rusia ...