AS Tetap Libatkan Israel Bahas Kesepakatan Nuklir Iran
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM-Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Anthony Blinken, Berjanji untuk melanjutkan konsultasi erat dengan Israel tentang potensi kembalinya AS ke kesepakatan nuklir antara Iran dan kekuatan dunia.
Setelah pembicaraan dengan Blinken di Yerusalem, hari Selasa (25/5) Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan dia berharap Washington tidak akan menandatangani kembali kesepakatan tersebut, dan bahwa "apapun yang terjadi, Israel akan selalu mempertahankan hak untuk mempertahankan diri" terhadap ancaman nuklir Iran.
Pembicaraan tidak langsung antara Washington dan Teheran, yang menolak program nuklirnya ditujukan untuk memproduksi senjata, telah berlangsung di Wina.
Blinken, dalam misi ke Timur Tengah untuk mencoba menjaga gencatan senjata pekan lalu antara Israel dan Hamas, mengatakan Amerika Serikat akan terus memperkuat "kemitraan jangka panjang" dengan Israel.
Itu, katanya kepada wartawan, dengan Netanyahu di sisinya, "termasuk berkonsultasi secara dekat dengan Israel seperti yang kita lakukan hari ini tentang negosiasi yang sedang berlangsung di Wina seputar potensi kembalinya perjanjian nuklir Iran."
Untuk pengakuan Israel, pendahulu Presiden AS Joe Biden, Donald Trump, menarik Amerika Serikat dari kesepakatan nuklir tahun 2015, menganggapnya terlalu menguntungkan bagi Teheran, dan menerapkan kembali sanksi AS terhadap negara itu.
Pemerintahan Biden sejak itu berusaha untuk meredakan Israel yang melihat Iran yang memiliki senjata nuklir sebagai ancaman eksistensial.
Pada hari Minggu (23/5), Blinken mengatakan Amerika Serikat belum melihat apakah Iran akan bergerak untuk mematuhi komitmen nuklirnya untuk mencabut sanksi, bahkan ketika pembicaraan telah menunjukkan kemajuan.
Tim Israel telah mengadakan diskusi di Washington dengan rekan-rekan AS mengenai potensi kebangkitan kembali kesepakatan tersebut.
"Saya berharap Amerika Serikat tidak akan kembali ke JCPOA (Joint Comprehensive Plan of Action / Rencana Aksi Komprehensif Bersama) yang lama, karena kami percaya kesepakatan itu membuka jalan bagi Iran untuk memiliki persenjataan senjata nuklir dengan legitimasi internasional," kata Netanyahu. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Adegan Kelahiran Yesus Gunakan Keffiyeh di Vatikan Mengundan...
KOTA VATIKAN, SATUHARAPAN.COM-Paus Fransiskus memimpin audiensi umum mingguan pada hari Rabu (11/12)...