Australia Gagalkan Rencana Serangan Teror Natal
MELBOURNE, SATUHARAPAN.COM – Sebuah kelompok yang secara signifikan terinspirasi oleh kelompok ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) merencanakan serangan yang menargetkan pusat kota Belbourne, Australia, telah digagalkan.
Serangkaian penangkapan dilakukan dalam penggerebegan di seluruh kota, kata polisi setempat, hari Jumat (23/12) seperti dilaporkan AFP.
Kepala Komisaris Polisi Victoria, Graham Ashton, menduga mereka yang telah ditangkap berencana menggunakan bahan peledak, pisau dan senjata untuk menyerang lokasi yang sibuk, termasuk stasiun kereta Melbourne, lapangan federasi, dan Katedral St. Paulus.
Selama dua pekan terakhir ... kami melakukan investigasi kejahatan yang berkaitan dengan pembentukan yang disebutkan sebagai rencana teroris,” katanya dalam konferensi pers yang dikutip AFP.
‘’Kami yakin bahwa ada rencana untuk melakukan apa yang kami sebut sebagai serangan multi-mode, yang mungkin dilakukan pada hari Natal,’’ katanya.
Polisi akan menentut para pihak yang ditangkap karena akan melakukan serangan yang menggunakan bahan peledak, dan masih terus mengumpulkan bukti-bukti lain. Mereka juga berencana menggunakan pisau dan senjata untuk serangan teror itu.
Sasaran serangan menyangkut wilayah jantung kota yang dekat dengan Melbourne Cricket Ground, di mana diperkirakan 100.000 orang akan menghadiri pertandingan tinju antara petinju Australia dan Pakistan.
Polisi mengatakan ada tujuh orang yang ditangkap pada Jumat pagi waktu setempat setelah selama benerapa pekan diawasi, dan mereka berada dalam tahanan. Dari semua yang ditangkap, empat di antara mereka warga kelahiran Australia berlatar belakang Libanon, dan lima warga Australia kelahiran Mesir. Mereka berusia sekitar 20 tahun.
‘’Tentu saja ini adalah kelompok radikal tersendiri, namun kami percaya terinspirasi oleh ISIS dan propaganda ISIS,’’ katanya.
Keamanan di Australia ditingkatkan setelah serangan pada pasar Natal di Berlin, Jerman pada hari Senin (19/12) yang menewaskan 12 orang dan diklaim oleh kelompok ISIS. Sementara pada hari Rabu ini di ibu kota Canberra terjadi ledakan pada sebuah van yang berisi tabung gas di dekat kantor lobi Kristen Australia. Polisi belum menemukan kaitannya dengan aksi terorisme.
Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull, mengatakan bahwa potensi bencana telah digagalkan di Melbourne, dan memuji kinerja polisi dan pasukan keamanan. ‘’Ini adalah salah satu rencana serangan teroris yang paling substansial yang telah menganggu selama beberapa tahun terakhir,’’ katanya.
‘’Kita sedang menyambut Natal, waktu bagi kita dengan damai dan cinta bersama keluarga. Teroris ini berusaha mengganggunya. Mereka telah digagalkan. Mereka berada di tahanan,’’ katanya.
Dilaporkan bahwa ada 12 rencana serangan teror yang telah digagalkan di Australia dalam dua tahun terakhir, menurut pejabat setempat. Namun ada empat serangan yang terjadi, termasuk pembunuhan terhadap polisi Sydney tahun lalu.
Polisi anti teror Australia telah menangkap sejumlah orang selama operasi sejak tahun 2014, dengan banyak pemuda yang telah mengalami radikalisasi ditangkap dan ditahan.
Editor : Sabar Subekti
Gereja-gereja di Ukraina: Perdamaian Dapat Dibangun Hanya At...
WARSAWA, SATUHARAPAN.COM-Pada Konsultasi Eropa tentang perdamaian yang adil di Warsawa, para ahli da...