Australia Selatan Ingin Tambah Jumlah Migrasi ke Wilayahnya
AUSTRALIA SELATAN, SATUHARAPAN.COM – Parlemen Australia Selatan menggelar dengar pendapat mengenai upaya meningkatkan jumlah migrasi ke negara bagian itu, karena selama ini pendatang ke Australia umumnya lebih memilih New South Wales dan Victoria.
Menteri Utama (Premier) Australia Selatan Steven Marshall menyatakan dalam setahun, hanya 10.000 migran yang tiba di sana. Jumlah yang sama datang ke Victoria hanya dalam 26 hari.
Menteri Pariwisata David Ridgway mengatakan, pertumbuhan populasi Australia Selatan hanya 0,7 persen atau jauh di bawah rata-rata nasional.
Komite parlemen sejauh ini telah menerima 36 proposal dari pemkot, universitas, pakar, dan kalangan industry, mengenai upaya meningkatkan jumlah populasi.
Menurut hasil penelitian Deloitte Access Economics, untuk setiap empat mahasiswa internasional yang kuliah di Australia Selatan, tercipta satu lapangan kerja.
Jika ada 100.000 mahasiswa internasional kuliah di pedalaman Australia Selatan, maka akan tercipta 25.000 pekerjaan dan menyumbang $ 350 juta setiap tahun.
Praktisi migrasi Mark Glazbrook meminta pemerintah memperkenalkan program visa yang serupa dengan Visa 457 regional yang sudah yang dihapuskan pada 2007.
Dia mengusulkan visa baru ini dapat disertai syarat untuk mengikat mahasiswa internasional tinggal di luar wilayah perkotaan.
Terkebelakang Dibandngkan Negara Bagian Lain
Menurut catatan, ada 30 kota regional di Australia dengan penduduk di atas 30.000. Sepuluh kota di antaranya memiliki populasi lebih dari 100.000.
“Tidak satu pun ada di Australia Selatan,” ujar John Banks dari Pemkot Port Augusta.
Dia mengatakan Australia Selatan terkebelakang dibanding negara bagian lain dalam mendorong pertumbuhan regional.
Sementara itu, Daniel Gannon dari Dewan Properti Australia mengatakan migrasi diperlukan untuk mengisi kesenjangan keterampilan, mendorong investasi, menciptakan lapangan kerja, dan menumbuhkan basis perpajakan.
Di perkebunan anggur Australia Selatan, saat ini sejumlah pengusaha mengalami kesulitan merekrut manajer, ahli anggur, dan pekerja lainnya.
Asosiasi Industri Anggur merekomendasikan penerimaan migrasi tahunan harus didistribusikan ke seluruh negara bagian untuk mencerminkan populasi saat ini.
Salah seorang migran, Flaviu Lazar, pindah ke Adelaide bersama istri dan anak-anaknya pada tahun 2016.
Sebelum bermigrasi ke Australia, dia bekerja untuk mendatangkan orang bermain poker di Maroko.
Sejak pindah ke Adelaide, dia bertanggung jawab meningkatkan pengunjung internasional ke kota itu melalui turnamen poker yang terkenal.
“Saya sudah tinggal di enam negara dan mengunjungi 52 negara. Saya yakin Australia negara terbaik yang pernah saya kunjungi,” ujarnya.
“Saya pernah ke Sydney dan Melbourne dan tak akan menggantikan Adelaide. Kota ini tempat yang bagus untuk keluarga,” tambahnya.
Namun Lazar, yang bekerja di klub poker Matchroom Poker di CBD Adelaide, menyebut birokrasi yang dia hadapi selama proses migrasi ke Australia sangatlah sulit.
“Satu-satunya hal yang harus diubah oleh Pemerintah (Federal) adalah betapa sulitnya mendapatkan visa ke negara ini. Hal itu sangat sulit,” katanya. (abc.net.au)
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...