Australia Tangkap Lima Sindikat Penyelundupan Manusia
AUSTRALIA, SATUHARAPAN.COM - Polisi Federal Australia menangkap lima orang terkait penyelundupan manusia yang telah diseliidiki selama setahun. Para terdakwa adalah anggota kunci dari sindikat yang terlibat dalam merencanakan dan memfasilitasi terhadap 132 orang yang mencari suaka di Australia dengan menggunakan kapal.
Mereka yang ditangkap adalah tiga orang asal Afghanistan, seorang asal Iran dan seorang asal Pakistan. Mereka telah didakwa dan segera akan dihadapkan di pengadilan. Mereka ditangkap dalam operasi di Victoria, Australia Selatan, Australia Barat and New South Wales.
Belakangan ini Australia mengalami pingkatan tajam jumlah orang yang mencari suaka di negeri itu. Mereka datang dengan kapal dan memasuki perairan Austrasila dalam beberapa bulan terakhir. Kapal-kapal itu umumnya berangkat dari Indonesia, dan membawa pencari suaka terutama dari Iran, Afghanistan, Sri Lanka dan Irak.
Mereka menuju Pulau Chrismass, pulau terdekat di antara perairan Australia dan Indonesia. Namun kapal yang digunakan sering kapal yang sudah tua, kurang terawat dan diisi penumpang melebihi kapasitas. Banyak yang tenggelam dalam beberapa bulan terakhir, dan menewaskan para penumpang.
Asisten Komisaris Steve Lancaster, dari Polisi Federal Australia menggambarkan mereka yang ditahan sebagai "pemain utama dalam sindikat penyelundupan manusia.” Dan penangkapan tersebut akan membantu untuk penangkapan anggota sindkat lainnya.
Mereka yang ditangkap berada di bawah ancaman hukuman sekitar 10 tahun penjara dan denda sekitar US$ 99.000 (atau lebih dari satu miliar rupiah).
Isu penyelundupan manusia dan pencari suaka menjadi tema dalam kampanye di Australia yang akan menyelenggarakan pemilihan umun pada 7 September mendatang. Selama ini pencari suaka asal Timur Tengah menargetkan Australia sebagai tujuan. Partai berkuasa, Partai Buruh dan pihak oposisi, keduanya menjanjikan tindakan keras terhadap penyelundupan manusia yang diselubungi pencari suaka.
Partai Buruh mengambil kebijakan bahwa semua pencari suaka yang tiba dengan perahu akan dikirim ke Papua Nugini untuk penilaian. Jika ditemukan sebagai pengungsi, mereka akan ditempatkan di PNG, bukan Australia. Sementara pihak oposisi ingin menunjuk seorang komandan militer untuk memimpin operasi mengatasi penyelundupan manusia dan pencari suaka dengan perahu. Hal ini juga ingin membatasi mereka yang sudah di Australia yang ditemukan sebagai pengungsi untuk memperoleh visa sementara. (abc.net.au / bbc.co.uk)
1.100 Tentara Korea Utara Jadi Korban dalam Perang Rusia-Ukr...
SEOUL, SATUHARAPAN.COM-Lebih dari 1.000 prajurit Korea Utara tewas atau terluka dalam perang Rusia d...