Ayah Abdeslam Minta Dia Membuka Serangan Teror di Pengadilan
BRUSSELS, SATUHARAPAN.COM - Ayah tersangka serangan teror Paris, Salah Abdeslam, mengharapkan anaknya akan berbicara membuka kasus serangan teror yang dilakukan di pengadilan, demikian menurut sebuah wawancara di stasiun radio Prancis, Europe 1, hari Minggu (10/4).
Abdeslam melakukan serangan teror menembaki orang di Paris dan menewaskan ratusan orang pada 13 November. Dia ditangkan di Brussels, Belgia.
Ayah Abdeslam yang tidak disebutkan namanya diwawancarai setelah meninggalkan penjara Bruges, di mana dia anak ditahan. Pria berusia 67 tahun itu mengatakan bahwa dia berharap anaknya akan 'berbicara di pengadilan'.
"Dia akan dinilai.’’ "Itulah keadilan." "Ketika seseorang melakukan sesuatu, mereka harus menanggungnya", katanya.
"Saya berharap semua orang akan berbicara." "Saya tidak tahu bagaimana anak-anak masuk ke situasi seperti itu, aku benar-benar tidak tahu apa yang terjadi melalui kepala mereka", tambahnya.
Setelah Abdeslam ditangkap di Brussels pada 18 Maret, salah satu teman lamanya, Mohamed Abrini, ditangkap di Anderlecht, hari Jumat. Dia diduga terlibat dalam serangan di Paris, serta satu serangan di bandar udara Brussels.
"Sakit," kata ayah Salah Abdeslam mengatakan tentang anaknya. Dia sedang "berjuang untuk mengatasinya". Dia mengatakan dia "sedih" berkali-kali.
"Saya tinggal di Belgia selama hampir 40 tahun; kami berada di sini, kami senang, kami dalam keadaan baik, kami mengelolanya, dan kami bisa tertawa. Sekarang kami bahkan tidak bisa meninggalkan rumah ", katanya.
Salah Abdeslam akan diekstradisi ke Prancis, namun polisi Belgia juga ingin menanyakan tentang kasus penembakan di Hutan tiga hari sebelum dia ditangkap.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...