Ayah Bayi Palestina yang Terbakar akhirnya Meninggal
GAZA, SATUHARAPAN.COM – Ayah dari bayi laki-laki Palestina berusia 18 bulan yang tewas dalam serangan pembakaran baru pada rumahnya oleh ekstremis Israel di Tepi Barat yang diduduki telah meninggal karena luka bakar yang dideritanya.
Sa'ad Dawabsheh (32), meninggal di Soroka Medical Center di kota Israel selatan Beersheba, terletak 115 kilometer (71 mil) tenggara dari Tel Aviv, Sabtu (8/8) pagi.
Dia meninggal dengan luka bakar tingkat dua di atas lebih dari 80 persen dari tubuhnya setelah akhir pemboman Juli. Istrinya, Riham dan anak empat tahun Ahmad masih dalam kondisi kritis di rumah sakit.
Pada tanggal 31 Juli, kebakaran besar terjadi setelah pemukim Israel melemparkan bom api dan bom molotov ke dua rumah Palestina di kota Duma, terletak 25 kilometer (15 mil) tenggara Nablus. Seorang balita Palestina terbakar hingga tewas.
Insiden itu memicu reaksi marah dari Palestina, termasuk kelompok-kelompok politik dan perlawanan.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon juga mengecam serangan pembakaran sebagai "aksi teroris," menyerukan para pelaku harus segera dibawa ke pengadilan.
"Kegagalan hukum yang berkelanjutan secara efektif menghasilkan impunitas atas tindakan kekerasan berulang yang dilakukan oleh pemukim telah menyebabkan insiden mengerikan lain yang melibatkan kematian kehidupan yang tidak bersalah. Ini harus berakhir, "kata juru bicara Ban Stephane Dujarric dalam sebuah pernyataan.
Uni Eropa (UE) juga menyerukan rezim Israel untuk menunjukkan "nol toleransi" untuk kekerasan pemukim terhadap warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki.
"Pihak berwenang Israel harus mengambil langkah-langkah tegas ... untuk melindungi penduduk setempat. Kami meminta pertanggungjawaban penuh, penegakan hukum yang efektif dan toleransi nol untuk kekerasan yang dilakukan oleh pemukim, "demikian pernyataan 31 Juli dirilis oleh juru bicara kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Federica Mogherini.
Pemukim Israel telah dalam beberapa tahun terakhir melakukan berbagai serangan termasuk pembakaran dan grafiti di properti Palestina di Tepi Barat dan al-Quds (Yerusalem) di bawah slogan "price tag".
Serangan price tag adalah tindakan vandalisme dan kekerasan terhadap warga Palestina dan properti mereka serta tempat-tempat suci Islam. (albawaba.com)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...