Ayah Korban MH17 Desak Pertempuran Ukraina Dihentikan
LONDON, SATUHARAPAN.COM - Ayah dari korban MH17 asal Inggris meminta pertempuran di zona yang menjadi lokasi jatuhnya pesawat harus diakhiri guna memfasilitasi pemulangan jasad para korban, setelah dia bertemu dengan Perdana Menteri David Cameron pada Selasa (29/7).
Barry Sweeney (52), ayah dari Liam Sweeney (28), salah seorang dari 298 korban yang tewas, berbicara dengan nada marah dan frustrasi, karena belum juga mengetahui kondisi jasad dari putranya tersebut.
Dia dan istrinya, Angela, juga keluarga korban John Alder, adalah tujuh dari 10 keluarga korban asal Inggris yang menghadiri pertemuan satu jam bersama PM Cameron di kantor Downing Street pada Selasa.
“Saya sangat marah dan frustrasi. Akan lebih baik jika mereka berhenti berperang untuk sementara waktu sehingga kami bisa membawa pulang jasad anak-anak kami,” ujar Sweeney.
Pertempuran di kawasan konflik di Ukraina timur pada Senin (28/7) menghambat para pakar internasional untuk mencapai lokasi jatuhnya pesawat Malaysia Airline bernomer penerbangan MH17 pada 17 Juli, yang menurut pemerintahan Barat telah ditembak jatuh oleh separatis pro-Rusia.
“Tuan Cameron sangat baik. Dia menjawab setiap pertanyaan yang diberikan kepadanya. Dia membawa beberapa pakar untuk membicarakan tentang lokasi kecelakaan dan bagaimana pesawat tersebut bisa jatuh,” ujar Sweeney.(AFP/itv.com)
Editor : Sotyati
Stray Kids Posisi Pertama Billboard dengan Enam Lagu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Grup idola asal Korea Selatan Stray Kids berhasil menjadi artis pertama d...