Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 08:19 WIB | Senin, 13 Januari 2014

Badan PBB: 9,3 Juta Warga Suriah dalam Keputus-asaan

Dua anak Suriah yang lahir di sebuah pengungsian di Lembah Bekaan, Libanon. (Foto: UNRWA)

DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM -  Koordinator Bantuan Darurat Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Valerie Amos, menyampaikan peringatan atas nama lebih dari sembilan juta orang Suriah yang putus asa karena terjebak di tengah konflik.

Valerie Amos pada hari Minggu (12/1) mengatakan, mereka  terjebak di daerah yang terputus dari bantuan akibat  berbulan-bulan pertempuran antara pasukan pemerintah dan pemberontak. Dia meminta  dunia untuk berbuat lebih banyak bagi mereka yang telah terlantar akibat kekerasan atau dampak krisis yang sedang berlangsung.

 Amos menyoroti situasi kemanusiaan yang mengerikan yang menimpa 9,3 juta warga Suriah dalam kunjungannya ke ibu kota negara itu, Damaskus. Dia mengadakan pembicaraan dengan pemerintah dan lembaga mitra kemanusiaan tentang penderitaan masyarakat yang telah diblokir oleh pasukan pemerintah atau oposisi. Mereka tidak dijangkau untuk  bantuan selama berbulan-bulan.

"Saya sangat khawatir tentang laporan adanya kelaparan," kata dia. Menurut siaran pers yang dikeluarkan Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA),  lembaga  itu membutuhkan lebih banyak bantuan untuk rakyat Suriah.

Perlu Bantuan

Tentang  Konferensi Tingkat Tinggi untuk Suriah  yang akan diselenggarakan pada  15 Januari di Kuwait, Amos menyerukan masyarakat internasional untuk berbuat lebih banyak untuk membantu para pengungsi dan korban kekerasan  yang hidup dalam kondisi putus asa.

Lebih dari 100.000 orang meninggal  dan jutaan diusir dari rumah mereka dengan dua juta di antara mereka mencari perlindungan di negara tetangga, sejak konflik meletus pada Maret 2011.

"Banyak keluarga yang tinggal di bangunan kosong, sekolah atau di tempat penampungan sementara, tanpa makanan, air bersih atau obat yang cukup. Kita harus membantu mereka untuk melewati musim dingin yang sangat dingin ini,” kata dia.

Amos juga mengunjungi tempat penampungan yang dikelola oleh Syrian Arab Red Crescent di Jaramana, sebuah pedesaan di pinggir Damaskus. Dia bertemu dengan orang-orang yang kehilangan keluarga, teman, rumah dan pekerjaan mereka.

Dia juga bertemu pengungsi Palestina di sebuah sekolah yang dikelola oleh Badan  PBB, World Relief untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA). Sekarang lebih dari 80 persen pengungsi Palestina di Suriah membutuhkan bantuan kemanusiaan. (un.org)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home