Badrodin Punya Solusi Atasi Maraknya Aksi Begal
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Calon kepala Polri (Kapolri) Komjen Badrodin Haiti mengungkapkan solusi mengatasi aksi perampasan sepada motor atau yang kini sering disebut begal. Menurut dia, salah satu tindakan yang harus dilakukan Polri adalah mendata dan menganalisis kasus lewat lokasi, waktu, jumlah pelaku, modus, dan kendaraan, ketika kejadian begal terjadi.
“Polri ke depan harus melakukan pendataan dan analisis kasus begal yang sudah terjadi lewat lokasi, waktu, jumlah pelaku, kemudian modus, dan jenis motor, harus kita simpulkan,” kata Badrodin saat mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di Komisi III DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (16/4).
Menurut dia, ke depan Polri juga harus melakukan upaya preventif dan represif. Misalnya seperti penyuluhan dan bimbingan pada masyarakat secara berkala, demi menghindari jumlah korban semakin meningkat. “Kemudian Polri perlu meningkatan patrol, kalau sudah tahu jam-jamnya kita bisa lakukan patroli pada jam tersebut,” ujar sosok yang saat ini masih menjabat sebagai Wakapolri tersebut.
Selain itu, menurut Badrodin, penegakan hukum, baik lewat operasi dan razia, pada tahap penyelidikan operasi juga perlu dikembangkan. “Kita juga bisa menggali informasi dari jaringan pelaku begal yang sudah ditangkat,” kata dia.
Namun dia menjelaskan sebenarnya kasus begal yang terjadi sejak bulan Januari hingga April 2015 di Indonesia mengalami penurunan, dibandingkan jumlah kasus yang terjadi pada periode yang sama tahun 2014 silam.
Menurut catatan Badrodin, dibanding 2014, aksi begal sepanjang 2015 mengalami penurunan sebesar 3,2 persen aksi (perampasan sepeda motor), namun aksi penindakan dan penyelsaian oleh kepolisian terhadap begal meningkat sampai 14 persen.
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...