‘Bandar Narkoba Layak Dihukum Mati!’
PALANGKARAYA, SATUHARAPAN.COM – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Palangka Raya, M Soedjai pada Jumat (12/12) menegaskan bandar besar narkoba layak di hukum mati.
Soedjai secara penuh mendukung kebijakan Presiden Joko Widodo (jokowi) yang menolak pemberian grasi kepada bandar terpidana narkoba yang sudah divonis hukuman mati.
Ia mengatakan yang layak diberikan hukuman mati yaitu para penyedia bahan secara finansial atau yang memproduksi barang haram tersebut dan produsen narkoba yang selalu mencari jaringan
untuk disebarkan secara luas hingga ke pelosok-pelosok wilayah demi meraup keuntungan besar.
"Penerapan hukuman mati adalah salah satu bentuk ketegasan pemerintah yang perlu diterapkan dalam memberikan efek jera sekaligus membrantas jaringan narkoba secara global," kata dia.
Sebelumnya, anggota Komisi III DPR RI Aboe Bakar Al Habsy menyatakan keseriusan Presiden Jokowi terkait eksekusi mati terhadap terpidana narkoba dinantikan banyak pihak.
"Bukan hanya saya, namun masyarakat Indonesia pasti akan mengapresiasi apabila presiden benar-benar berani tegas terhadap para bandar narkoba yang telah di vonis mati itu segera dieksekusi mati," ujarnya.
Sampai hari ini ada 77 pengedar narkoba yang telah divonis mati, namun baru 6 orang saja yang telah dilakukan eksekusi.
"Bila pemerintah sebelumnya telah berani melakukan eksekusi mati terhadap teroris Bom Bali, seharusnya nyali yang lebih besar dimiliki pemerintah sekarang untuk mengeksekusi para bandar besar narkoba” kata dia.
Saat ini, jumlah pengguna narkoba di Indonesia meningkat cukup signifikan.
Bila sebelumnya ada 4,3 juta pengguna, saat ini sudah meningkat menjadi 5,8 juta pengguna narkoba. Bila sebelumnya 40 orang mati tiap hari disebabkan oleh narkoba, saat ini meningkat menjadi 50 orang mati tiap harinya karena narkoba.
"Belum dampak lainnya, baik berupa kecelakaan, kejahatan ataupun persoalan rumah tangga. Oleh karenanya, keberanian dari pemerintah ditunggu agar mengurangi berbagai dampak buruk dari peredaran narkoba tersebut," kata Aboe Bakar. (Ant)
Editor : Bayu Probo
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...