Banjir di Jakarta Paksa Warga Mengungsi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Banjir yang melanda sebagian wilayah Jakarta sejak Sabtu (11/1) tidak hanya menyebabkan beberapa ruas jalan di Ibukota tergenang. Banjir juga memaksa warga Jakarta memadati tempat-tempat pengungsian yang tersebar di Jakarta.
Menurut catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta, sekitar 5.000 warga Jakarta telah memadati 35 titik pengungsian yang tersebar. Mereka berasal dari 276 RT dan 75 RW di 31 kelurahan dan 18 kecamatan yang tersebar di wilayah DKI, dan berasal dari 7.267 rumah yang dihuni oleh 24.269 jiwa.
Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, banjir terparah terjadi di Kelurahan Cawang dan Kelurahan Cililitan, Kecamatan Kramat Jati, kemudian Kelurahan Bidara Cina dan Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara.
Banjir di Kelurahan Cawang telah merendam lima RW (RW 01, 02, 03, 05, dan 08) dengan ketinggian air mencapai empat meter. Akibatnya 3.446 jiwa dipaksa mengungsi sejak tadi malam, menuju tempat pengusian yang telah disediakan, di antaranya adalah di Carrefour MT Haryono, posyandu, gudang di Jalan Arus, dan sejumlah masjid serta sekolah dasar.
Sedangkan untuk Kelurahan Kampung Melayu, tercatat 1.508 rumah yang dihuni oleh 3.427 jiwa telah direndam banjir.
Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Koinonia Jatinegara hingga Senin (13/1) siang ini telah menampung lebih kurang 400 pengungsi, warga di bantaran Ciliwung. Pengungsi menempati lantai dua gereja, ruang serbaguna, dan halaman. Pengungsi masih terus berdatangan, dan GPIB Koinonia, seperti disampaikan salah seorang staf kepada satuharapan.com, tengah menyiapkan halaman depan gereja, untuk menampung pengungsi.
Posko dan dapur umum juga didirikan di Jl Permata RW 06 Kelurahan Kampung Melayu. "Kami dari Gereja Kristen Indonesia Bekasi Timur (GKI Bektim) membantu di dapur umum, mengingat ada warga di Tanah Rendah, RW 04, 05, 06 Kelurahan Kampung Melayu yang belum bersedia mengungsi, atau mengungsi di musala-musala di tempat yang lebih tinggi dari rumah mereka," kata Edwin Manasseh, aktivis dari GKI Bektim, kepada satuharapan.com.
Tindakan pengevakuasian terus dilakukan oleh petugas gabungan dari BPBD DKI dengan beberapa instansi berkait. Selain itu, "Tim reaksi cepat juga telah diturunkan BNPB untuk mendampingi BPBD sejak Minggu (12/1)," Sutopo menambahkan. (beritajakarta.com)
Editor : Sotyati
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...