Banjir Hanyutkan Masjid Tewaskan Jemaah Saat Salat Tarawih
CHITRAL, SATUHARAPAN.COM - Lebih dari 60 orang tewas setelah banjir melanda Pakistan utara dan India, pada hari Minggu (3/7), menghanyutkan sebuah masjid saat umat sedang menunaikan salat Ramadan, menurut laporan CNN.
Pihak berwenang mengkhawatirkan musim hujan akan membawa bencana lebih lanjut pekan ini.
Korban tewas mencapai 41 orang di distrik Chitral di timur laut jauh Pakistan dengan perbatasan Afghanistan, di mana 23 orang dilaporkan hilang, menurut Latif ur Rehman, juru bicara otoritas manajemen bencana provinsi Kyber-Pakhtunkhwa (KPK). Daerah ini rentan terhadap banjir bandang.
Otoritas Nasional Penanggulangan Bencana Pakistan memperkirakan musim hujan masih akan terus berlangsung di hari-hari mendatang.
Hujan deras juga melanda desa Ursoo Sabtu malam, di mana setidaknya 16 orang tewas ketika banjir melanda masjid, kata Rehman.Saat itu jamaah sedang melaksanakan salat Tarawih, katanya.
Upaya pertolongan oleh Angkatan Darat dan petugas penyelamatan tersendat karena banjir melanda di malam hari, kata Rehman.
Pada hari Minggu Tentara Pakistan mengumumkan melalui Facebook bahwa pasukan mereka terlibat dalam operasi bantuan dan penyelamatan di Chitral, menyediakan makanan, tenda dan bantuan medis.
Setidaknya 70 rumah hancur atau rusak parah, kata pihak berwenang.
Sementara itu di negara bagian Uttrakhand, India, dilaporkan 28 orang tewas dan 18 orag hilang akibat banjir.
Menurut Vivek Pandy, juru bicara Indo Tibetan Border Police Force (ITBP), lokasi banjir yang terpencil menyulitkan upaya pertolongan.
Tanah longsor akibat hujan deras telah mengubur jalan dengan batu dan puing-puing, yang pada gilirannya memblokir akses.
Dapur darurat telah dibuat bagi pengungsi akibat banjir, kata Pandy.
Editor : Eben E. Siadari
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...