Banjir Musim Dingin di RRT, 8000 Jiwa Mengungsi
CHANGSHA, SATUHARAPAN.COM – Banjir musim dingin di Republik Rakyat Tiongkok (RRT) terjadi terburuk untuk memukul anak sungai Sungai Yangtze di dekade telah menyebabkan lebih dari 8.000 orang warga kota Changsa (Tiongkok) mengungsi dari rumah mereka pada hari Sabtu (14/11), di pusat kota Changsa, di Provinsi Hunan Tiongkok
Menurut laporan pemerintah setempat, pada hari Sabtu (14/11) hujan es terus menerus terjadi sejak pada hari Rabu (11/11) dan membentuk aliran air sangat deras dan berhulu di Sungai Xiangjiang, anak sungai dari sungai terpanjang di Tiongkok, Sungai Yangtze.
Otoritas penanggulangan banjir Provinsi Hunan mengatakan dalam siaran pers bahwa saat ini ketinggian muka air naik hingga 130 meter dari batas normal ketinggian sungai 150 meter. Tingginya air ini membanjiri beberapa kota termasuk Daoxian, Jiangyong, Shuanghui dan Jianghua, dan menghancurkan tanaman dan rumah di pedesaan.
Lebih dari 87.000 orang di beberapa kota di Provinsi Hunan mengalami kerugian dari banjir, termasuk rumah yang rusak dan lahan pertanian serta pemadaman dan blok jalan. Secara keseluruhan 8.282 orang dimukimkan kembali setelah rumah mereka hancur dalam banjir.
Biro cuaca provinsi mengatakan banjir tersebut merupakan yang terburuk pada musim dingin sejak catatan meteorologi menjadi tersedia pada tahun 1961.
Biro cuaca mencatat Pada Jumat (13/11) pukul 4 pagi waktu setempat, ketinggian air mencapai 105,44 meter di Stasiun Hidrologi Laobutou, Sungai Xiangjiang. Biro Cuaca provinsi juga memberi peringatan tiga kota yang harus siap siaga terhadap banjir antara lain Guiyang, Hengyang dan Hengshan.
Para ahli mengatakan banjir kemungkinan akan berlanjut hingga pekan depan. (xinhuanet.com).
Editor : Bayu Probo
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...