Basuki: APTB Jadi Operator Transjakarta Saja
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjelaskan keberadaan Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB).
Basuki mengatakan, dihapus-tidaknya APTB bergantung pada kebijakan masing-masing daerah. Namun, kalau APTB dari luar kota masuk Jakarta, sebetulnya tidak boleh masuk jalur bus Transjakarta.
“Bukan dihapus. Dari Bogor, misalnya, seharusnya APTB tidak boleh masuk jalur busway. Penumpangnya didrop di ujung, di tempat terdekat terminal di pinggir (Jakarta, Red). Kalau sudah telanjur? Boleh juga APTB jadi operator busway, bayar aja kalau mau, rupiah per kilometer sampai di mana,” kata pria yang akrab disapa Ahok ini di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (8/1).
Untuk itu, kata Ahok nanti, pengelolaan APTB akan diserahkan kepada BUMD Transjakarta. Jadi ini bisa menolong warga DKI atau pun mitra di pinggir DKI yang kerja di wilayah DKI dengan harga yang murah. Sebab, tarif APTB sekarang ini tidak murah dan semestinya harus sama tarifnya dengan Transjakarta yakni Rp 3.500.
“Kalau naik Transjakarta kan Rp 3.500, ini kalau Transjakarta dinaikkan 5.000 pun mau. Jadi nanti kita bikin tiket misalnya lagi dikaji kamu kalau untuk kerja misalnya Rp 10.000 tiket sehari bebas naik semua bus yang ada di Jakarta mungkin yang naik kereta api bisa digabungkan di situ. Kita ingin satu tiket,” kata Ahok.
Dikatakan Ahok bus Transjakarta harus masuk ke ujung-ujung atau ke pinggiran warga yang bekerja di DKI Jakarta.
“Untuk Transjakarta, saya bilang pada Unit Pelayan Teknis (UPT) kalau menurut saya begitu masuk DKI tiket tambah Rp 2.000. Sebab, operator merasa lebih untung punya bus dibayar rupiah per kilometer. Misal, biasanya dibayar 100 saya bikin 500 mau nggak? Ya mau dong asal bayar masih untung kok. Nah kenapa nggak mau, ngotot Dishub maunya beli sendiri. Kenapa bisa mau beli sendiri, bisa diatur-atur spesifikasinya. Jadi pidana kan akhirnya,” kata dia.
Ahok mengatakan sudah satu sampai dua tahun ini Pemprov DKI membuat evaluasi dan hasilnya Pemprov “dikerjain”.
“Menurut saya itu tumpang tindih. Pengadaan Transjakarta itu berdasarkan hasil investigasi kami memang sudah dirancang untuk memenangkan satu kelompok. Maka, bus-bus bagus, bus-bus buatan Eropa gak pernah menang tender Transjakarta. Kan kita bisa bikin standarnya apa saja, maka itu ada permainan,” katanya
Sebelumnya Ahok menilai, ada kejanggalan dalam pemberian trayek Angkutan Perbatasan Terintegrasi Bus Transjakarta (APTB). Untuk itu, operasional APTB akan dihapuskan. Nanti, pengelolaan APTB akan diserahkan kepada BUMD Transjakarta.
Mantan Bupati Belitung Timur ini menuturkan, seharusnya Dishub DKI fokus dan konsentrasi pada pengelolaan Transjakarta saja. Dirinya juga mempertanyakan Dinas Perhubungan yang justru tidak pernah menambah jumlah Transjakarta tetapi justru mengadakan trayek APTB.
“Ya mau dihapus. Habisnya dari dulu memang ada kesengajaan dari Dinas Perhubungan, karena tidak pernah beli bus (Transjakarta), tidak pernah perluas Transjakarta. Tapi malah Dishub beri izin trayek kepada APTB. Harusnya teorinya tidak ada APTB. Teorinya itu kamu mesti memperpanjang jangkauan Transjakarta. Itu teori transportasi,” kata Ahok, di Balai kota DKI Jakarta, Jumat (15/8).
Baca juga:
- Sebelum Beli Bus, DKI Minta dari Swasta
- APTB Diharapkan Bekerja Sama dengan Transjakarta
- DKI akan Gabungkan Pengelolaan APTB dengan Transjakarta
- Pemprov DKI Jakarta Membeli 4.000 Bus Baru
- Operasional Bus-bus Baru, Ditangani Pemprov DKI
Editor : Sotyati
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...