Basuki Curiga, Kenapa Tahun Kemarin Jakarta Dapat Adipura?
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mempertanyakan soal penghargaan Adipura yang tahun-tahun sebelumnya pernah disandang Jakarta, lantaran menurut dia Jakarta tidak pantas mendapatkannya ketika masih banyak sampah di sungai, kurangnya trotoar, ruang terbuka hijau, bahkan belum ramahnya Jakarta terhadap kaum disabilitas.
Basuki menuding tidak lolosnya Jakarta tahun ini, lantaran dalam penilaiannya dicari tempat-tempat yang masih kotor dan belum dibenahi Pemprov DKI.
“Bisa saja sekarang tim Adipura mencari tempat yang jelek, yang banyak sampahnya. Penilaian adipura tahun ini bisa saja dicari tempat yang jelek di Jakarta,” ujarnya saat ditemui wartawan di Balai Kota, Senin (23/6).
Adipura menurut Wikipedia Indonesia adalah sebuah penghargaan bagi kota di Indonesia yang berhasil dalam kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaan. Adipura diselenggarakan oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup setiap tahun.
“Soal adipura tidak dapat, saya dengar laporan dari Jakarta Pusat harusnya kita bisa lolos tahun ini, tapi saya bilang tidak apa-apa, yang penting kota bersih,” ujarnya berjiwa besar.
Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya saat Jakarta mendapatkan penghargaan Adipura, tentu yang dinilai tempat-tempat yang memang menjadi concern Pemprov DKI sejak dulu seperti Jalan Diponegoro, Imam Bonjol, dan jalan protokol lainnya.
“Jakarta bisa dapat Adipura dulu karena yang dinilai Jalan Diponegoro, Imam Bonjol, yang paling bagus. Padahal kalau kamu lihat sampah di sungai sekarang dibandingkan waktu Jakarta dapat Adipura, masih lebih bersih sungai sekarang kan,” tegas Basuki.
Kemudian dia menegaskan kembali, bahwa lebih baik Jakarta tidak dapat Adipura, supaya anggaran bisa dimanfaatkan untuk membenahi tempat yang masih belum tersentuh (misalnya sungai dan tempat lainnya). Pasalnya, jika menang Adipura sekalipun, Pemprov DKI akan menggunakan anggaran pemeliharaan hanya di tempat-tempat tertentu yang menjadi sorotan publik.
“Ya lebih baik tidak usah ikut Adipura, warga Jakarta juga tidak perlu Adipura diarak-arak, saya paling nggak demen ada kepala daerah dapat Adipura, disanjung-sanjung, padahal kotanya masih kotor. Lebih baik tiap jengkal daerah tidak ada sampah,” tandas Basuki.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...