Bayam, Sayuran Anti Anemia
SATUHARAPAN.COM – Siapa yang tidak mengenal daun bayam? Hampir semua lapisan masyarakat di negeri ini dipastikan pernah mengonsumsinya. Bayam diolah menjadi sayur bening, dibuat gado-gado, pecal, atau cukup direbus untuk lalap. Kadang daun bayam yang muda dan lebar digunakan pula sebagai bahan rempeyek.
Bayam sudah kita kenal sejak kecil melalui film kartun di televise. Kita melihat betapa hebat khasiat daun bayam melalui tokoh kartun Popeye, yang menjadikan bayam sebagai ikon makanan yang senantiasa membantunya ketika melawan musuh abadinya, Bruto. Menyantap bayam membuatnya kuat.
Khasiat bayam sebenarnya telah diakui pula secara medis. Andres Hernandez, peneliti di Departemen Fisiologi dan Farmakologi Institut Karolinska Swedia, menyebutkan bayam mengandung zat besi yang sangat penting untuk membangun sel darah merah yang memiliki fungsi untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh. Kandungan besi pada bayam relatif lebih tinggi daripada sayuran daun lain, sehingga berguna bagi penderita anemia.
Bayam juga mengandung nitrat yang berkontribusi terhadap pemberi kekuatan pada otot. Sayur hijau ini juga mengandung vitamin K, A, C, E, kalsium, protein, lemak, karbohidrat, kalium, zat besi, amarantin, purin, potasium, magnesium, mangan, seng, dan sejumlah mineral lain.
Dikutip dari biosains-uns.blogspot.co.id, kandungan zat besi bayam dapat mencapai dua kali lebih banyak bila dibandingkan dengan sayur jenis lain (zat besi merupakan penyusun sitokrom, protein yang terlibat dalam fotosintesis), sehingga berguna bagi penderita anemia. Karena kandungan nutrisinya yang tinggi, bayam sering disebut sebagai “Raja Sayuran” atau “King of Vegetables”.
Namun, bayam yang telah diproses menjadi sayur tidak boleh dipanaskan secara berulang. Proses pemanasan berulang-ulang bisa mengoksidasi kandungan besi di dalam bayam, yang kemudian mengubah kandungan zat besi menjadi racun.
Pemerian Botani Bayam
Tanaman bayam, menurut Wikipedia, adalah terna semusim yang menyukai iklim hangat dan cahaya kuat. Bayam relatif tahan terhadap pencahayaan langsung. Batangnya berair dan kurang berkayu.
Daunnya bertangkai, berbentuk bulat telur, lemas, berwarna hijau, merah, atau hijau keputihan. Bunga tersusun majemuk tipe tukal yang rapat, bagian bawah duduk di ketiak, bagian atas berkumpul menjadi karangan bunga di ujung tangkai dan ketiak percabangan. Bijinya berwarna hitam, kecil dan keras.
Bayam, dikutip dari informatika.lipi.go.id, berasal dari Amerika tropik dan sekarang tersebar ke seluruh dunia. Namun, sebagai sayur hanya umum dikenal di Asia Timur dan Asia Tenggara. Tumbuhan ini dikenal sebagai sayuran sumber zat besi.
Bayam memiliki nama ilmiah adalah Amaranthus sp. Dikutip dari agrotani.com, sebutan bayam di Indonesia bermacam-macam. Di Aceh dan Minang, bayam disebut senggang bener, nama lain adalah hohoru (Halmahera), bayem (Jawa, Bali, Sunda), tambak, tarnak (Madura), nadu (Bima), meja (Sumba), wawa (Minahasa), sinaa (Makasar), podo (Bugis), malabut (Seram), utapaine (Ambon), baya (Ternate), atau loda (Tidore).
Dalam istilah asing seperti di Inggris, bayam disebut sebagai afican spinach, indian spinach, spinach, bush green, chinese spinach, green let, atau spinach green. Di Prancis disebut bayam disebut amarante, di Spayol disebut bledo, di India disebut badi chauli atau chola chauli, dan di Filipina disebut kulits.
Menurut Wikipedia, di tingkat konsumen, dikenal dua macam bayam sayur: bayam petik dan bayam cabut. Bayam petik berdaun lebar dan tumbuh tegak besar (hingga dua meter) dan daun mudanya dimakan terutama sebagai lalapan, misalnya pada pecel, gado-gado, urap, atau digoreng setelah dibalur tepung.
Daun bayam cabut berukuran lebih kecil dan ditanam untuk waktu singkat, paling lama 25 hari. Lebih cocok untuk dibuat sup encer seperti sayur bayam dan sayur bobor. Bayam petik biasanya berasal dari jenis Amaranthus hybridus (bayam kakap) dan bayam cabut terutama diambil dari Amaranthus tricolor. Jenis-jenis lainnya yang juga dimanfaatkan adalah Amaranthus spinosus (bayam duri) dan Amaranthus blitum (bayam kotok).
Beberapa kultivar Amaranthus tricolor memiliki daun berwarna merah atau putih dan dipakai sebagai tanaman hias, meskipun dapat pula disayur. Jenis tanaman hias lainnya adalah Amaranthus caudatus karena tandan bunganya berwarna merah panjang menggantung seperti ekor.
Di tempat asalnya, bayam dimanfaatkan bijinya (bayam biji) sebagai sumber karbohidrat. Biji ini sekarang juga populer sebagai makanan diet karena tidak menyebabkan kegemukan.
Khasiat Herbal Bayam
Secara umum, dikutip informatika.lipi.go.id, tanaman bayam dapat meningkatkan kerja ginjal dan melancarkan pencernaan. Akar bayam merah berkhasiat sebagai obat disentri. Bayam termasuk sayuran berserat yang dapat digunakan untuk memperlancar proses buang air besar. Bayam merupakan sayuran berserat sangat dianjurkan untuk dikonsumsi oleh penderita kanker usus besar, penderita kencing manis (diabetes mellitus), kolesterol darah tinggi, dan menurunkan berat badan.
Infus daun bayam merah 30 persen per oral dapat meningkatkan kadar besi serum, haemoglobin, dan hematokrit kelinci yang dibuat anemia secara nyata.
Dikutip dari balitsa.litbang.pertanian.go.id, berdasarkan penelitian dari Tiongkok dan Australia, bayam mengandung asam folat (folic acid) yang mampu melindungi otot jantung dari meningkatnya kadar glukosa yang menyebabkan penyakit diabetes, dan folic acid yang banyak terkandung dalam bayam ini merupakan zat yang mudah larut dan mengandung vitamin B9. Vitamin tersebut biasanya menjadi suplemen bagi perempuan yang sedang hamil untuk melindungi bayinya dari cacat pada bagian sarafnya.
Selain itu bayam juga sangat kaya akan antioksidan, yang baik untuk kesehatan jantung. Di dalam bayam juga terkandung vitamin K yang membantu dalam penyerapan kalsium oleh tulang sehingga tulang menjadi kuat dan sangat berkhasiat untuk mencegah terjadinya osteoporosis.
Bayam juga mengandung flavonoid yang mampu mencegah adanya infeksi dalam tubuh. Bayam juga kaya akan zat besi yang sangat penting untuk membangun sel darah merah yang memiliki fungsi untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Dikutip dari biosains-uns.blogspot.co.id, bayam memiliki manfaat, yakni mencegah katarak dengan mencegah reaksi oksidasi lemak pada membran sel lensa mata, untuk perawatan kulit muka, kulit kepala, rambut dan kulit wajah. Bayam disebutkan dapat memperbaiki sistem pencernaan, dan menurunkan risiko terserang kanker. Juga dapat menurunkan kolesterol, gula darah, melancarkan peredaran darah dan menurunkan tekanan darah yang berlebihan.
Yang penting diperhatikan bagi penderita asam urat dan reumatik, tidak boleh mengonsumsi sayur bayam dan sejenisnya karena dapat menyebabkan rasa ngilu yang berlebihan dan penyakit asam uratnya kambuh. Hal ini disebabkan kandungan zat purin yang terdapat dalam bayam sangat tinggi. Zat purin ini diubah menjadi asam urat dalam tubuh.
Penelitian yang dilakukan Latifatu Choirunisa, dari Fakultas Farmasi Universitas Negeri Jember, mengenai uji efektivitas hepatoprotektor ekstrak etanol bayam terhadap kadar SGOT dan SGPT mencit yang diinduksi isoniziad, menunjukkan ekstrak etanol daun bayam mampu mengurangi peningkatan kadar SGOT dan SGPT secara signifikan, dibandingkan dengan kelompok kontrol negative. Dosis tersebut mampu berperan sebagai hepatoprotektor. Hal tersebut juga diperkuat dengan hasil yang tidak signifikan antara dosis tersebut dan kelompok normal.
Tim peneliti dari Departemen Food Technology, Universitas Kaunas, Lithuania, mengenai komponen gizi biji bayam, menyimpulkan bahwa biji bayam memiliki jumlah tertinggi protein, dua kali kandungan lisin asam amino esensial, lebih banyak serat makanan, dan 5 sampai 20 kali kandungan kalsium dan zat besi. Studi AS National Academy of Sciences tentang eksploitasi tanaman tropis dengan nilai ekonomi menjanjikan yang dilakukan pada tahun 1975, menyebutkan bayam terpilih dari antara 36 tanaman yang paling menjanjikan di dunia dan mengidentifikasinya sebagai tanaman yang sangat berpotensi.
Editor : Sotyati
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...