Bayi Lahir dari Ibu yang Tewas di Gaza
KHAN YUNIS, SATUHARAPAN.COM - Ketika dokter mengeluarkan seorang bayi perempuan dari rahim ibunya, dalam sebuah operasi Caesar darurat, sang ibu sudah sejam tidak bernapas lagi.
Shayma al-Sheikh Qanan, sedang mengandung delapan bulan ketika tembakan tank Israel menghancurkan rumahnya, di kota Deir al-Balah, Jalur Gaza.
Akibat serangan itu, wanita berusia 23 tahun tersebut berada dalam kondisi kritis dan suaminya juga mengalami luka parah, menurut keterangan sebuah radio lokal.
"Dia dibawa setelah serangan Israel pada pukul 03.00 pagi pada Jumat," ungkap Dokter Fadi al-Kharti, yang berada di rumah sakit Deir al-Balah ketika Shayma dilarikan ke unit gawat darurat.
"Kami mencoba menyadarkannya tapi dia meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit."
Sebelum paramedis berhasil mengeluarkannya dari reruntuhan, Shayma sudah terkubur selama sejam.
"Lalu kami menyadari pergerakan di perutnya, dan memperkirakan dia sudah mengandung 36 pekan," ungkapnya.
Dokter segera melakukan operasi caesar darurat, dan berhasil menyelamatkan bayinya, yang diberi nama sama dengan mendiang ibunya.
Untuk Mirfat Qanan (43), kehilangan putrinya merupakan sebuah tragedi, tapi dia gembira karena telah menjadi nenek untuk pertama kali.
"Tuhan sudah melindungi anak ini untuk saya. Putri saya Shayma sudah tiada, tapi saya kini punya anak perempuan baru," tambahnya.
"Shayma sudah tidak sabar menjadi ibu. Apa salah yang dilakukan Shayma hingga dengan mata berkaca-kaca.
Untuk sementara waktu, bayi Shayma sedang dirawat di unit perawatan intensif di sebuah rumah sakit di Khan Yunis, dia bernapas dengan masker oksigen di unit bersalin rumah sakit itu.
Dalam konflik selama tiga pekan, serangan di Gaza sudah menewaskan 1.050 warga Palestina dan melukai 6.200 lainnya. (AFP/Ant)
Editor : Bayu Probo
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...