PBB: Gaza dalam Kondisi Kritis
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Ban Ki-moon mendesak “atas nama kemanusiaan” agar Israel dan Palestina untuk menghentikan pertempuran saat ini.
Sekjen PBB dan Dewan Keamanan PBB menyerukan para pihak menyepakati gencatan senjata "segera dan tanpa syarat" yang memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan ke Jalur Gaza.
"Gaza dalam kondisi kritis. Rudal Israel telah memukul Gaza. Roket Hamas telah secara acak menyerang Israel, "kata Ban, dalam penjelasan kepada pers hari Senin (28/7) di markas besar PBB di New York.
Ban yang baru kembali dari misi enam hari ke berbagai negara di mana dia menekan kedua belah pihak untuk memperhatikan korban manusia dan meningkatnya krisis kemanusiaan di Gaza. Dia meminta pertempuran dihentikan dan kedua pihak kembali pada dialog komprehensif yang akan mengatasi dan mencegah siklus kekerasan yang tampaknya tak berujung.
Ban menyebutkan, tidak ada negara yang akan menerima ancaman roket dari atas dan dari bawah terowongan, namun pada saat yang sama "semua kekuatan memiliki kewajiban hukum internasional untuk melindungi warga sipil."
"Saya sangat kecewa bahwa permusuhan berbahaya dilanjutkan pada hari Minggu,” kata dia. Jeda yang disepakati akhir pekan hanya menjadi "jeda singkat" dan membuatk warga sipil lelah akibat perang. “Serangan Israel besar-besaran telah menghancurkan kehidupan rakyat Gaza,” kata Ban.
Ban mengatakan bahwa orang-orang di sana telah telah, dan menggambarkan luasnya kerusakan, dan seluruh lingkungan ( di Gaza) telah menjadi puing-puing dan bangunan apartemen rata ke tanah di seluruh daerah terisolasi dan kecil itu.
Ban menyebutnya kerusaka itu sebagai "badai buatan manusia.”" Orang-orang Gaza tidak memiliki tempat untuk lari. Setiap rumah, setiap sekolah, setiap perlindungan telah menjadi target," kata dia.
Korban dan kerusakan yang besar menimbulkan pertanyaan serius, kata Ban dan menyebutkan, sekarang lebih dari 173.000 warga Gaza atau hampir 10 persen dari populasi wilayah itu mencari perlindungan di fasilitas yang dikelola oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA).
"Saya mengulangi seruann saya di Israel dan semua pihak untuk melakukan hal yang jauh lebih banyak untuk memastikan keamanan di situs PBB ini dan keamanan bagi orang-orang yang mencari perlindungan di sana," kata dia.
Serangan militer Israel di Gaza, yang berpeduduk dekitar 1,8 juta orang, telah membunuh ratusan orang dan ribuan mengalami luka-luka. Lebih dari 170.000 orang telah meninggalkan rumah mereka dan mencari perlindungan di fasilitas yang dikelola PBB. (un.org)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...