Begini Cara Arab Saudi Memilih Pengganti Raja yang Wafat
RIYADH, SATUHARAPAN.COM – Mendiang Raja Abdullah menetapkan aturan baru untuk menentukan garis suksesi di dalam keluarga penguasa Arab Saudi. Ini dirumuskan dengan tujuan menghindari pertengkaran yang tak pantas di negara pengekspor minyak terbesar di dunia itu.
Sang raja membentuk mekanisme baru untuk mendeklarasikan raja yang berkuasa atau pengganti bagi yang dianggap tidak layak untuk melaksanakan tugas sementara atau secara permanen.
Abdullah pada Oktober 2006 membuat “Council of Allegiance” untuk menetapkan garis suksesi. Ini adalah sebuah komite yang terdiri dari 35 keturunan pendiri kerajaan Arab Saudi, Abdulaziz bin Saud.
Di bawah undang-undang Saudi, raja harus merupakan anak atau cucu Abdulaziz, yang meninggal pada 1953. Semua raja Saudi hingga saat ini merupakan keturunannya.
Keanggotaan dewan tersebut hanya diperuntukkan bagi anak atau cucu Abdulaziz dari mereka yang sudah meninggal atau lumpuh, serta satu anak masing-masing yang ditunjuk oleh raja atau putra mahkota.
Komite tersebut, dipimpin Pangeran Mishaal, anak tertua Abdulaziz yang masih hidup, mengambil keputusannya berdasarkan suara terbanyak dalam pemungutan suara rahasia dengan kuorum dua pertiga.
Komite itu secara formal bertugas “menjaga negara dan menyatukan keluarga penguasa, serta kesatuan negara dan kepentingan rakyat.”
Hari ini Pejabat Kerajaan Arab Saudi mengumumkan bahwa Raja Arab Saudi, Abdullah bin Abdulaziz meninggal di rumah sakit pada Jumat (23/1) setelah beberapa bulan menderita sakit.
Pernyataan duka cita pada Jumat pagi tersebut sekaligus menyatakan Salman, saudara Abdullah bin Abdulaziz yang kemudian menjadi raja menggantikannya. Abdullah naik takhta pada tahun 2005, namun karena kondisi kesehatan, Raja Salman. Saudara Abdullah lainnya yaitu Raja Muqrin, dalam pernyataan tersebut dinobatkan sebagai putra mahkota yang baru. (AFP/Ant)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...