Bela Palestina, Gedung Putih Tegur Keras Netanyahu
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM – Gedung Putih, Senin (23/3), memperingatkan Israel bahwa pendudukannya di tanah Palestina harus berakhir, mengabaikan upaya Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menarik kembali janji kampanyenya yang kontroversial.
Dalam bahasa yang tidak biasa dan menunjukkan keretakan hubungan antara Washington dan Israel, Kepala Staf Gedung Putih Denis McDonough mengatakan “pendudukan yang berlangsung selama hampir 50 tahun itu harus berakhir.”
McDonough mengkritik janji pemilu Netanyahu untuk menjegal upaya pembentukan negara Palestina, yang menjadi tujuan akhir dari perundingan damai selama puluhan tahun tanpa membuahkan hasil, dan dia mempertanyakan upaya Netanyahu untuk memperbaiki kerusakan.
“Kita tidak bisa hanya berpura-pura bahwa komentar tersebut tidak pernah ada, atau bahwa hal tersebut tidak menimbulkan pertanyaan tentang komitmen Perdana Menteri untuk mencapai perdamaian melalui negosiasi langsung,” ujarnya.
“Masyarakat Palestina harus memiliki hak untuk hidup dan membangun diri mereka sendiri di negara mereka sendiri yang berdaulat,” tambahnya.
McDonough adalah salah satu penasihat terdekat Presiden Barack Obama, dan pidatonya di hadapan grup lobi liberal yang pro-Israel, J Street, diikuti di Washington.
Janji Netanyahu memperdalam jurang perselisihan dengan Obama, namun ajudan tingginya mengatakan perseteruan tersebut bukan karena “masalah pribadi.”
“Komitmen Amerika terhadap solusi dua negara sangat mendasar bagi kebijakan luar negeri AS,” ujar McDonough. “Ini menjadi tujuan dari presiden Republik dan Demokrat, dan masih menjadi tujuan kami hari ini.” (AFP)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...