Belimbing Wuluh, dari Obat Antigemuk hingga Pembersih Noda
SATUHARAPAN.COM – Belimbing wuluh, juga disebut belimbing sayur, biasa digunakan sebagai pelengkap masakan. Belimbing wuluh juga diolah menjadi manisan dan selai. Namun, tumbuhan dengan buahnya yang berasa sangat asam ini, sudah sejak lama pula dimanfaatkan sebagai campuran ramuan jamu dan obat pembersih.
Belimbing wuluh, dikutip dari Wikipedia, disebutkan berasal dari Kepulauan Maluku, dan kemudian menyebar hingga Malaysia, Filipina, Myanmar, dan Sri Lanka, bahkan Amerika Latin.
Belimbing yang tersebar di Nusantara, memiliki banyak nama, mulai dari limèng eungkot atau boh limèng (Aceh); selemeng (Gayo); asom, belimbing, balimbingan (Batak); malimbi (Nias); balimbieng (Minangkabau); balimbing (Lampung); calincing, balingbing (Sunda); belimbing wuluh (Jawa); bhalingbhing bulu (Madura); blingbing buloh (Bali); limbi (Bima); balimbeng (Flores); libi (Sawu); caleneng (Bugis Soppeng); belerang (Sangir); bainang (Makassar); belimbing tunjuk (Banjarmasin).
Belum lagi nama di berbagai belahan dunia. Di Malaysia, tumbuhan ini dikenal dengan nama belimbing asam, belimbing buloh, b'ling, atau billing-billing. Nama lain kamias, kalamias, iba, ibo, adoy (Filipina); talingting (Kamboja); taling pling atau kaling pring (Thailand); khế tàu (Vietnam); bilombo, belumbu atau beloombu (Bangladesh); bilimbi, irumban puli, chemmeen puli, bimbul, orkkaapuli, bimblin, pulinchi (India); bilincha, bimbiri, biling(Sri Lanka); vinagrillo (Republik Dominika); blimblin (Haiti); bimbling plum (Jamaika); grosella china (Meksiko); limao-de-caiena, biri-birí, bilimbim, bilimbino, caramboleira-amarela, groselheira, azedinha or limao-japones (Brasil); pepino de Indias (Argentina), dan di Tanzania disebut mbilimbi.
Dalam bahasa Inggris, tumbuhan ini disebut cucumber tree atau tree sorrel. Dan, berbagai nama di seluruh penjuru dunia itu disatukan dengan nama ilmiah, Averrhoa bilimbi, L.
Belimbing adalah pohon buah, umumnya tingginya mencapai 5 meter. Tumbuhan ini tumbuhan tropis, ditemukan hingga ketinggian 400 meter di atas permukaan air laut.
Daunnya tersusun dalam bentuk ganda, berbentuk telur, termasuk majemuk, menyirip, dan ganjil. Warnanya hijau, dan permukaan bawahnya berwarna hijau muda.
Belimbing sayur berbunga majemuk, tersusun dalam malai. Bunganya berkelompok, berwarna ungu kemerahan. Buahnya termasuk buah buni, berbentuk bulat lonjong bersegi, berwarna hijau kekuningan, berair banyak dan rasanya asam. Bentuk biji bulat telur, gepeng.
Di Indonesia, belimbing sayur dimanfaatkan untuk pelengkap masakan tertentu, sebagai pengganti asam atau tomat. Di Aceh, belimbing wuluh yang dikeringkan, disebut asam sunti, dan menjadi bahan penting dalam berbagai menu masakan.
Di Malaysia, belimbing wuluh diolah menjadi selai. Di Filipina, buah segarnya biasa disantap dengan dicocol garam, selain dimanfaatkan sebagai pelengkap masakan. Di beberapa kawasan Asia, belimbing wuluh ditambahkan ke masakan kari ikan.
Belimbing wuluh juga dikonsumsi dalam bentuk sari minuman dingin, atau diolah menjadi manisan.
Dr A Seno Sastroamidjojo dalam bukunya, Obat Asli Indonesia, menyebutkan belimbing wuluh mengandung asam kalium akolat dan oksalat.
Daunnya secara tradisional dimanfaatkan sebagai antipirektikum (menurunkan suhu tubuh) dan obat sakit perut.
Batang dan daun mudanya dimanfaatkan sebagai obat gondok, dengan cara diolah menjadi bubur dan dicampur dengan bawang. Batang dan daun mudanya juga secara tradisional, termasuk di Filipina, dimanfaatkan sebagai obat encok, dengan cara mengolah daunnya menjadi salep, kemudian mencampurnya dengan cuka, lada, dan cengkeh.
Bunga belimbing wuluh seperti dikutip dari Kloppenburg-Versteegh, sejak lama dimanfaatkan sebagai obat batuk, dengan cara mengukusnya dan mencampurnya dengan air, adas, dan gula.
Buah belimbing wuluh juga digunakan sejak lama sebagai obat sariawan, memperbanyak keluarnya empedu, obat ruam, dan batuk rejan.
Di sebagian wilayah India, buahnya digunakan untuk mengontrol obesitas.
Selain sebagai obat tradisional, belimbing wuluh juga memiliki khasiat lain. Di Malaysia, cairannya yang asam dimanfaatkan untuk membersihkan senjata tajam. Di Filipina, warga pedalaman memanfaatkan sebagai pembersih noda, karat ataupun noda tinta . Di sebagian wilayah di Indonesia, bunganya dimanfaatkan sebagai pewarna merah alami dalam pembuatan tekstil tradisional.
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...