Belum Siap Redenominasi Rupiah
Ternyata masih ditemukan ketidaksiapan dari masyarakat menyangkut rencana redenominasi Rupiah yang telah lama digaungkan oleh Bank Indonesia. Seperti tanggapan Ebet (29), yang berprofesi sebagai pedagang, ia masih bingung soal pengurangan digit pada mata uang Rupiah.
“Bisa-bisa saya malah tambah pusing, jangan-jangan sampai salah hitung,” kata Ebet.
Itu adalah jawaban yang spontan terlontar dari mulutnya ketika ditanya pendapatnya soal Redenominasi Rupiah, setelah meminta penjelasan pada Kabar Pembaruan di Minggu (10/3).
Sebelumnya, ketika ditanyakan apakah ia mengerti apa yang dimaksud dengan redenominasi Rupiah, Ebet yang lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) menjawab “Perasaan saya memang pernah dengar lewat diaran berita di televisi, tapi cuma sekilas," jawabnya jujur.
Sebagai penjual rokok, kios Ebet adalah salah satu kios terlengkap yang menjual berbagai macam merk rokok. Maka ketika dijelaskan lebih jauh, bahwa nantinya akan terdapat masa transisi dari uang lama ke uang baru, dan kedua jenis uang masih tetap boleh beredar sampai masa transisi berakhir, jawaban itulah yang terlontar dari bibirnya.
Sejak akhir tahun 2012 kemarin, Indonesia mulai mengangkat soal rencana redenominasi Rupiah. Wacana kebijakan ini dikumandangkan oleh Gubernur Bank Indonesia (BI) dan telah mengundang banyak tanggapan dari masyarakat, .
Redenominasi adalah penyederhanaan pecahan mata uang, menjadi pecahan yang lebih kecil, dengan cara mengurangi digit nol pada nominal rupiah yang beredar selama ini. Kebijakan Redenominasi ini juga akan diterapkan pada harga barang dan kebutuhan pokok masyarakat. Sehingga Redenominasi bukan berarti memotong nilai uang saat ini. Bagaimana tanggapan Anda?
Editor : KP1
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...