Ben Carson: Muslim Tak Layak Jadi Presiden AS
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Kandidat calon presiden AS dari Partai Republik kembali melansir pernyataan kontroversial. Kali ini kontroversi itu datang dari Ben Carson, yang pada hari Minggu (20/9) mengatakan bahwa Muslim tidak layak menjadi presiden AS dengan alasan iman mereka tidak konsisten dengan prinsip bangsa Amerika.
"Saya tidak akan menganjurkan kita menempatkan Muslim di posisi yang menentukan nasib bangsa ini. Saya benar-benar tidak setuju dengan itu," kata Carson dalam acara NBC Meet the Press.
Carson, seorang pensiunan ahli bedah saraf yang menempati posisi teratas kedua dalam jajak pendapat kandidat capres Partai Republik, sebelum ini untuk akhirnya melorot ke posisi ketiga. Ia mengatakan, iman presiden AS harus "konsisten dengan Konstitusi."
Ketika ditanya apakah ia berpikir Islam memenuhi syarat itu, Carson mengatakan: "Tidak."
Carson kehilangan sedikit dukungan dalam jajak pendapat CNN / ORC yang dirilis pada hari Minggu, tergelincir ke tempat ketiga dari sebelumnya posisi kedua dengan 14 persen dukungan. Saat ini ada 16 kandidat capres Partai Republik yang bertarung mendapatkan nominasi partai untuk pemilihan presiden AS pada November 2016.
Jajak pendapat CNN / ORC menunjukkan maestro real estate Donald Trump terus memimpin kontes Partai Republik dengan dukungan 24 persen pemilih terdaftar, turun dari 32 persen dalam jajak pendapat sebelumnya. Mantan kepala eksekutif Hewlett-Packard Carly Fiorina melonjak ke posisi kedua dengan dukungan 15 persen.
"Ini jelas momen yang sangat penting karena sekarang lebih banyak orang tahu siapa saya," kata Fiorina dalam acara Fox News Sunday.
"Kita tahu, berdasarkan apa yang terjadi sebelum debat ini, bahwa sebagai orang datang untuk mengenal saya dan mereka memahami siapa saya dan apa yang saya lakukan dan yang paling penting apa yang akan saya lakukan mereka cenderung mendukung saya."
Dalam acara "Meet The Press" di NBC itu, Donald Trump juga melansir pernyataan yang kontroversial dan menuai kecaman karena ia seolah-olah menganggap Presiden Barack Obama beragama Islam. Ketika Trump ditanya, apakah ia akan menerima presiden yang Muslim, dia menjawab: ". Beberapa orang mengatakan itu sudah terjadi." (reuters.com)
Editor : Eben E. Siadari
Ibu Kota India Tercekik Akibat Tingkat Polusi Udara 50 Kali ...
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Pihak berwenang di ibu kota India menutup sekolah, menghentikan pembangun...