Bendera Setengah Tiang bagi 72 Korban Kebakaran Pabrik Sepatu Filipina
MANILA, SATUHARAPAN.COM - Jumlah korban tewas akibat kebakaran yang melanda sebuah pabrik sepatu di kota pinggiran Manila telah mencapai 72 orang.
Api melalap pabrik sepatu dan sandal itu hari Rabu (13/5) membuat awan hitam pekat mengepul di langit Valenzuela City.
Sampai hari ini para penyidik masih terus menarik jenazah dari reruntuhan yang hangus.
Kebanyakan jenazah ditemukan di lantai dua gedung, menurut otoritas setempat, yang menandakan bahwa mereka terjebak di sana.
Bendera setengah tiang dikibarkan di Balai Kota.
Tidak jelas apakah petugas pemadam kebakaran masih mengharapkan menemukan lebih banyak lagi jenazah di pabrik yang dimiliki oleh Kentex Manufacturing Corp tersebut.
Salah satu pemilik pabrik mengatakan buku log yang berisi daftar nama pekerja yang bertugas hilang dalam kebakaran tersebut, sehingga sulit untuk menentukan dengan tepat berapa banyak orang berada di dalam pabrik pada saat itu.
Pemerintah kota mengindikasikan berdasarkan penyelidikan awal kebakaran diduga berawal dari percikan api las dari kegiatan yang ada di gerbang pabrik yang menyambar bahan kimia di dekatnya. Bahan kimia tersebut adalah bahan yang dipakai untuk memproduksi sepatu dan sandal karet.
"Api menyebar dalam hitungan detik," kata saksi.
"Kami mencoba untuk memadamkan api dengan menyiramkan air dan menggunakan alat pemadam tapi sulit," Steve Chua, seorang pekerja di pabrik berkata kepada polisi seperti dilaporkan oleh CNN Filipina.
Asap hitam yang datang dari bahan-bahan yang mudah terbakar menghambat upaya petugas pemadam kebakaran untuk memadamkan api dan menemukan korban selamat.
Api, yang dimulai sebelum tengah hari Rabu, itu akhirnya berhasil dipadamkan pada malam hari.
Lima orang berhasil diselamatkan dari pabrik yang terbakar pada hari Rabu dan dibawa ke rumah sakit setempat.
Banyak diantara jenazah yang terbakar sulit untuk dikenali. Jenazah-jenazah yang tidak dikenali itu memerlukan identifikasi oleh para ahli forensik menggunakan deskripsi gigi, tinggi badan dan karakteristik fisik lainnya.
Walikota Valenzuela Rex Gatchalian mengatakan kepada anggota keluarga korban, pemerintah akan menyediakan dukungan untuk mereka, termasuk untuk penguburan, makanan dan perawatan kesehatan. Pihak berwenang mengatakan mereka telah mendirikan pusat bantuan untuk keluarga korban.
Kota ini merupakan bagian dari wilayah metropolitan terpadat di ibukota Filipina Manila.
Editor : Eben Ezer Siadari
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...