Beras Merah Lebak Diminati Pasar Jakarta
LEBAK, SATUHARAPAN.COM - Beras merah hasil panen petani dari Kabupaten Lebak, Provinsi Banten menembus pasar DKI Jakarta sehubungan tingginya permintaan konsumsi masyarakat di daerah itu.
"Produk beras merah Lebak lebih unggul dibandingkan daerah lain di Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Dede Supriatna saat dihubungi di Lebak, Senin (21/9).
Selama ini, produksi beras merah di Kabupaten Lebak terus meningkat melalui penanaman lahan darat maupun sawah.
Sebab permintaan beras merah cukup tinggi di pasaran juga menguntungkan pendapatan ekonomi petani.
Saat ini, harga beras merah lebih mahal dibandingkan beras jenis medium maupun premium.
Kelebihan beras merah Kabupaten Lebak tersebut kadar glukosa relatif rendah juga cocok dikonsumsi bagi penderita kencing manis.
Selain itu juga rasanya pulen dengan kandungan karbohidrat cukup rendah.
Untuk itu, permintaan konsumsi beras merah cukup meningkat sehingga bisa menguntungkan pendapatan petani.
"Kita setiap pekan memasok beras merah ke sejumlah pasar tradisioanal di DKI Jakarta melalui Asosiasi Pemasaran Tani (Aspartani) Lebak," katanya.
Menurut dia, pengembangan budidaya tanaman padi merah lebih lama, dibandingkan beiah varietas unggul.
Sebab padi merah itu masuk kategori benih lokal sehingga bisa dipanen antara empat sampai enam bulan, sedangkan benih varietas unggul bisa dipanen hanya 110 hari setelah tanam.
Disamping itu juga, tanaman padi merah menggunakan pupuk organik atau kotoran ternak maupun sampah.
Karena itu, wajar jika harga beras merah lebih mahal hingga mencapai Rp15.000/kg, juga bisa dikonsumsi penderita diabet.
"Kami terus mendorong petani terus mengembangkan padi beras merah guna meningkatkan pendapatan ekonomi juga ketersedian pangan melimpah," katanya.
Ketua Aspartani Kabupaten Lebak Arsad mengatakan, ia setiap pekan memasok beras merah ke sejumlah pasar di Jakarta karena permintaan konsumsi cukup tinggi.
Selain itu juga, beras merah juga mengisi pameran hasil produk pertanian Kabupaten Lebak di Kementerian Pertanian, di Pasar Minggu Jakarta Selatan.
"Kami bangga beras merah Lebak masuk kategori terbaik juga diminati konsumsi masyarakat,terutama penderita kencing manis," katanya.
Ia menyebutkan, petani yang mengembangkan beras merah itu antara lain Kecamatan Sajira, Cihara, Cibeber, Cilograng, Malingping, Wanasalam, Cileles, Sobang, Leuwidamar, Bojongmanik dan Cirinten.
Saat ini, produksi beras merah cukup lumayan, karena petani bisa menjual ke pasaran.
Biasanya, petani memrpoduksi beras merah hanya dikonsumsi keluarga saja, namun kini dijual ke pasaran karena banyak para penderita kencing manis mengkonsumsi beras itu.
"Kami selama setahun lebih memasok beras merah ke DKI Jakarta," katanya.(Ant)
Editor : Sabar Subekti
Susu Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Sebuah studi baru, para peneliti menemukan bahwa konsumsi susu yang tidak...