Berawal dari Impian
Apakah impian Anda?
SATUHARAPAN.COM – ”Buanglah sampah pada tempatnya!” Kalimat ini sering kita baca, entah di sudut jalan, tempat umum, bahkan di kemasan makanan ringan. Namun, sepertinya slogan itu tidak berlaku bagi Barly dan orang di sekitarnya. Bukan karena mereka tidak tahu etika atau tidak mau menjaga kebersihan, tetapi karena mereka hidup dari sampah.
Namanya Barly, umurnya sekitar 5 tahun, tinggal dengan Ibu dan Ayahnya di rumah kecil disamping Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Sampah menjadi penghidupan dia dan keluarganya, bahkan menjadi tempat bermain dengan teman-temannya.
Saya berjumpa dengan Barly dalam pelayanan anak di kegiatan natal salah satu kampus. Ketika saya bertanya tentang cita-citanya, dia tidak menjawab hendak menjadi dokter, tentara, polisi, pilot, guru ataupun profesi yang lain. Dengan polos dia menjawab, ”Saya ingin menjadi seperti Yusuf.”
Saat itu saya teringat tentang cerita Yusuf yang dipakai Tuhan untuk menjadi berkat bagi umat manusia. Meski dibuang oleh saudara-saudaranya, dia tetap setia kepada Tuhan. Dan karena itulah, bangsa Mesir, juga bangsa-bangsa lain, termasuk keluarganya, terbebas dari bencana kelaparan.
Perkataan Barly itu memaksa saya untuk bertanya dalam hati: ”Apakah cita-cita atau impian saya hanya untuk kepentingan saya?” Perjumpaan dengan Barly juga mengajar saya akan makna syukur dan tetap memiliki impian untuk kehidupan yang lebih baik bagi bangsa, sekalipun memang tidak mudah.
Sebuah perubahan dimulai dari sebuah mimpi untuk kehidupan yang lebih baik bagi kehidupan banyak orang. Belas kasihan kepada sesama dan hati kepada Tuhanlah yang membakar semangat kita untuk meraih impian tersebut.
Lalu, apa impian Anda?
Email: inspirasi@satuharapan.com
Editor : Yoel M Indrasmoro
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...