Beredar Video Penembakan Charlie Hebdo
PARIS, SATUHARAPAN.COM – Sebuah video yang merekam sekelompok orang bersenjata di jalan sesaat setelah pembunuhan di kantor majalah satir Charlie Hebdo pekan lalu telah beredar.
Seperti yang dilansir dari sky.com pada Rabu (14/1), rekaman itu menunjukkan dua orang yang memakai topeng dengan santai kembali ke dalam kendaraan mereka setelah membunuh pegawai di sebuah majalah satir.
Pasangan tersebut sempat mengisi ulang senjata mereka, sebelum seseorang berteriak, “Kami telah membalas Nabi Muhammad, kita telah membunuh Charlie Hebdo!”
Kemudian, video tersebut menunjukkan mereka menembaki mobil polisi saat akan melarikan diri.
Mobil polisi itu kemudian dipaksa mundur dengan cepat ketika pembunuh itu keluar dari mobil, mengeluarkan senjata mereka dan mulai menembaki mobil polisi tersebut. Fundamentalis bersaudara Said dan Cherif Kouachi telah membunuh 12 orang dalam serangan mematikan pada Rabu (7/1) lalu di Charlie Hebdo, termasuk dua orang polisi.
Salah satu petugas ditembak jarak dekat ketika dia tengah terbaring di tanah dan terluka.
Salah satu anggota komplotan bersenjata itu, Amedy Coulibaly menembak mati seorang polisi sebelum membunuh empat orang di sebuah supermarket Yahudi di ibu kota Prancis.
Ketiganya tewas dalam baku tembak dengan polisi pada Jumat (9/1).
Prancis Lakukan Pengawasan Ketat
Melihat maraknya aksi terorisme di negara itu, Perdana Menteri Prancis Manuel Valls mengumumkan bahwa dia akan melakukan pengawasan ketat agar para ekstremis tersebut dihukum.
Valls mengatakan bahwa ekstremis akan menghadapi “risiko serius dan peringatan tinggi” dan memperingatkan pemerintah Prancis untuk tetap berjaga siaga tinggi.
Perwakilan serikat polisi Prancis Christophe Crepin mengatakan beberapa orang sedang diselidiki terkait dengan pembiayaan yang substansial dari serangan tersebut.
Pendanaan dan logistik yang terlibat dalam pembunuhan tersebut menunjukkan bahwa adanya jaringan yang terorganisir. Polisi Prancis mengatakan sebanyak enam anggota teroris di balik serangan tersebut masih buron.
Pihak berwenang Bulgaria melaporkan bahwa mereka telah menangkap salah seorang warga negara Prancis, Fritz-Joly Joachin yang diyakini ada hubungannya dengan Kouachi bersaudara.
Sementara itu, pemakaman telah berlangsung di Paris dan Yerusalem terhadap 17 orang yang tewas dalam serangan teror termasuk tiga orang polisi yang ikut terbunuh.
Charlie Hebdo Tidak Menyerah
Majalah yang menjadi target serangan terorisme tersebut sedang mempersiapkan sebanyak tiga juta kopi edisi khusus "mereka yang selamat" yang akan memuat kartun Nabi Muhammad di sampul depannya. Ini merupakan cetakan terbanyak yang pernah dicetak oleh majalah tersebut.
Staf Charlie Hebdo mengatakan mereka ingin menunjukkan bahwa mereka tidak akan ‘menyerah’ kepada ekstremis yang berusaha membungkam mereka.
Kepala Europol telah memperingatkan kepada 5000 warga negara Eropa yang merupakan ancaman potensial bagi teroris ke Eropa setelah bepergian ke luar negeri seperti ke Suriah.
Editor : Eben Ezer Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...