Biara Kristen Tertua Dunia Terancam Jatuh ke Tangan ISIS
MOSUL, SATUHARAPAN.COM - Sebuah biara berusia 1.650 tahun di Irak utara, salah satu biara Kristen tertua di dunia, kini berada dalam bahaya jatuh ke tangan ISIS.
Biara St Matius yang didirikan pada tahun 363 Masehi, berhasil selamat dari penaklukan Ottoman dan Imperium Persia. Juga sintas dari penjajahan Mongol dan Kurdi. Namun kini terancam pendudukan ISIS.
Hanya tinggal tiga biarawan yang menetap di sana.
Leo Homann, editor WND Faith dalam laporannya berjudul ISIS threatens ancient monastery filled with Christians menggambarkan, biara ini telah menjadi tempat berlindung bagi orang-orang Kristen dan penganut agama minioritas lainnya selama berabad-abad. Sejumlah orang Kristen berlindung di sana ketika ISIS menyerbu Mosul, yang jaraknya 20 mil dari biara itu, Juni lalu. Dinding kokoh biara telah menjadi tempat yang aman bagi mereka.
Biara ini terletak di wilayah yang dikuasai Kurdi, tiga mil jauhnya dari garis depan pertempuran.
"Kita bisa melihat pertempuran dan serangan udara dari sini di depan kita, terutama pada malam hari. Langit menyala di malam hari, tapi kami tentu saja tidak takut. Allah melindungi kita, " kata RomoYousif Ibrahim, salah satu dari tiga biarawan yang tinggal di sana, kepada USA Today. Ada juga enam siswa yang tinggal di St Matius.
Sebelum Irak kacau balau oleh perang, biara ini adalah rumah bagi ribuan biarawati, imam dan mahasiswa di bawah Gereja Ortodoks Suriah. Jejak pendirian gereja kuno ini dapat ditelusuri ke zaman Kristus. Beberapa pendiri awal mungkin secara pribadi telah mengenal Yesus Kristus. Mereka masih berbicara bahasa Aram, bahasa Yesus.
Ini merupakan salah satu perpustakaan Kristen yang paling kuno di wilayah tersebut. Banyak naskah tertua telah dihapus dan dibawa ke daerah yang dikuasai Kurdi. Kini dengan bangkitnya ISIS dan menghancurkan berbagai tempat-tempat perlindungan orang Kristen, pengungsi Kristen kehabisan tempat untuk bersembunyi
Lebih dari 125.000 orang Kristen telah terpaksa meninggalkan rumah mereka selama 12 bulan terakhir. Mereka sekarang hidup sebagai pengungsi, kebanyakan dari mereka di negara semi-otonom Kurdistan.
ISIS sebelumnya telah bersumpah untuk menghancurkan semua situs sejarah Kristen di daerah-daerah yang berada di bawah kendalinya. Pada bulan Maret, mereka menghancurkan biara Kristen Mar Behnam di kota yang didominasi Kristen, Qaraqosh di Irak utara.
Jihadis menajiskan kuburan Kristen, menculik gadis Kristen untuk jadi budak seks dan membunuh anak-anak lainnya di depan mata orang tua mereka.
ISIS menghancurkan makam Yunus di Mosul pada bulan Juli dan menghancurkan artefak Asyur yang tak terhitung jumlahnya di Nimrod pada bulan Maret. Organisasi jihad ini percaya peninggalan Kristen merupakan agama kafir politeistik dan merupakan penghinaan terhadap Islam.
St Matius dibangun seperti benteng ke sisi Gunung Al-Faf. Tentara Kurdi memukul mundur pejuang ISIS musim panas lalu sampai sekitar empat mil dari St. Matius, tapi biara itu kembali terancam jatuh ke jihadis Islam
Di CBS '"60 Minutes" pada Maret, Romo Ibrahim mengatakan kepada Lara Logan bahwa yang terburuk dari semua ini adalah ketidakpastian.
"Kami tidak tahu persis, tapi kami mengantisipasi yang terburuk," katanya kepada Logan.
Editor : Eben Ezer Siadari
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...