Bisakah Otak Mengembangkan Sel Baru Sepanjang Hidup?
CHICAGO, SATUHARAPAN.COM – Sebagian besar sel-sel otak terbentuk selama perkembangan janin. Proses ini disebut sebagai neurogenesis. Yang mengejutkan, menurut Kendra Cherry, psikolog dari Idaho State University yang membantu rehabilitasi psikososial pada anak-anak, setidaknya ada satu area penting dari otak yang terus menciptakan sel-sel baru di sepanjang usia, yaitu hipocampus.
Sejak tahun 1990-an, para peneliti melakukan peneliltian dengan cara menyuntikkan suatu senyawa ke dalam sel DNA (deoxyribonucleic acid) partisipan. Para peneliti menemukan bahwa hipocampus, yang merupakan area otak yang berhubungan dengan ingatan, belajar, dan emosi, bisa terus menciptakan sel-sel baru dengan baik sampai usia tua.
Dalam bencana nuklir yang berdampak pada kerusakan sel manusia, terbukti bahwa hipocampus manusia menghasilkan sel-sel baru. Sel-sel dalam hipocampus yang terkena nuklir perlahan-lahan memang mati. Tapi pembentukan sel-sel saraf baru dalam hipocampus ternyata memungkinkan otak untuk menjaga keseimbangan. Indikasi bahwa otak bisa mengembangkan sel-sel baru sudah diketahui selama beberapa dekade sebelumnya. Saat ini, para ilmuwan telah memahami bahwa neurogenesis pada dewasa bukan hanya mungkin, tapi merupakan proses biasa dan alamiah.
Pembentukan sel-sel otak baru sangatlah penting. Para peneliti percaya bahwa hal itu memungkinkan pengobatan penyakit otak degeneratif termasuk Alzheimer dan Parkinson. Ini juga berarti bahwa suatu hari ilmuwan hari dapat mengembangkan pengobatan baru untuk trauma otak dan cedera.
Sebelumnya terdapat pemikiran bahwa otak setelah lahir akan akan bersifat seperti tubuh, yaitu semakin tua semakin menurun fungsinya. Banyak ahli percaya sifat otak yang seperti itu karena fungsi otak sebagai penyimpan informasi pada jangka waktu yang lama. Sehingga ketika semakin tua, otak dianggap semakin menurun fungsinya karena tidak ada pembentukan sel baru. Satu pemikiran yang ternyata terbantahkan, karena otak selalu membentuk sel baru.
Faktor yang Berpengaruh pada Pembentukan Sel-sel Otak Baru
Olahraga tidak hanya baik untuk tubuh, tetapi juga baik untuk otak anda. Dalam percobaan pada tikus, peneliti menemukan bahwa latihan aerobik dapat menyebabkan produksi sel dalam hipocampus meningkat. Tikus yang berolahraga bukan hanya berhasil menumbuhkan sel-sel otak baru dibandingkan tikus yang tidak olahraga, tetapi ternyata juga lebih pintar. Beberapa penelitian dengan peserta manusia juga menunjukkan bahwa olahraga dapat menyebabkan peningkatan neurogenesis pada otaknya.Selain berolahraga, para peneliti juga menemukan bahwa lingkungan belajar yang aktif juga dapat membantu memberikan kontribusi bagi kelangsungan hidup sel otak dan pembentukan sel-sel nya
Sebenarnya usia tidak memainkan peran penting dalam neurogenesis. Namun tidak bisa dipungkiri orang yang mencapai usia 80-an mungkin telah kehilangan sebanyak 20 persen dari koneksi saraf otak di daerah hipocampus, karena neuron tersebut secara perlahan-lahan mati. Berkurangnya produksi sel-sel baru dapat menyebabkan pengurangan bertahap sel neuron di hipocampus. Sehingga mereka yang mengalami penurunan tersebut juga cenderung memiliki kinerja yang lebih rendah pada tes memori. Itulah mengapa orang yang berusia tua biasanya memiliki respon berpikir yang lebih lambat daripada mereka yang berusia muda. (psychology.about.com)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...